Sabtu, 31 Januari 2015
Rabu, 14 Januari 2015
Love Notes
Page 014 of 365
“Apakah
jarak membuat kita berubah?
Karena
sepertinya kita yang sekarang bukan lagi kita”
Jangankan pelukan hangat, senyummu pun kini sudah
tak lagi terlihat. Jangankan suara tawa, tegur dan sapa pun kini sudah tiada.
Hilang, entah kemana. Tidak tahu siapa yang harus dipersalahkan, entah waktu
atau keadaan, yang kemudian memaksa kita untuk berdiri berjauhan.
Berbekal ribuan jarak, ditemani setumpuk pertanyaan
dan berbayang rindu, yang bisa sama-sama kita lakukan hanya menunggu. Menunggu
sampai waktu berlaku adil dan memulangkanmu padaku atau membawa langkahku
padamu, terserah. Menunggu sampai keadaan mengerti bahwa tidak ada jarak yang
membuat sebuah hubungan menjadi lebih indah. Menunggu sampai yang orang-orang
bilang “indah pada waktunya’ itu benar-benar menemukan waktu yang ia maksudkan.
Tapi selama terpisah darimu ada banyak hal-hal kecil
yang terlewat. Ucapan selamat pagi, pelukan hangat di akhir pekan, canda dan
tawa didepan layar bioskop, raut wajah lecek-mu
setelah pertengkaran kita. Banyak :”) semuanya hanya hal-hal kecil yang seperti tanpa arti kita tinggalkan begitu saja. Tapi tahukah kamu ketika hal-hal kecil itu tertumpuk
dan menggunung tinggi, ia sanggup menyesakkan dada dan membuatku meneteskan air
mata?
Mungkin ini tidak ada artinya bagimu, langit
ditempatmu sekarang berpijak mungkin lebih cerah. Tapi tidak denganku. Karena
tidak perduli dimana pun aku berpijak, langit yang aku tatap tetap sama, kamu.
Kamu adalah langit yang menaungiku, juga mimpi-mimpi dan segenap harapanku. Padamu
aku gantungkan asa, berharap tak sekedar menjadi bunga tidur belaka. Namun aku
bukan langitmu, tidak lagi karena mungkin berkilo-kilo jarak yang membentang
diantara kita kini sanggup mengubah semua yang istimewa menjadi biasa. Membiasakan
kita untuk tidak saling bertegur sapa, membiasakan kita untuk tidak saling
bertanya kabar, membiasakan kita untuk biasa dengan semuanya.
Dan kemudian pada satu titik kita sama-sama lelah.
Dan aku melihat jeda yang kemudian membawa kita pada titik lain. Setelah
bersama, titik lain yang kita temui adalah berpisah. Ya, berpisah.
Seperti hidup yang bertemu mati. Seperti kaya yang
bertemu miskin. Seperti langit yang bertemu bumi. Seperti putih yang bertemu
hitam. Semuanya berubah. Karena keabadian yang paling nyata yang terjadi di
dunia ini adalah ketidakabadian itu sendiri. Dan kita sekarang sedang
menghadapinya, ketidakabadian dari cerita kita.
Bersama deraian air mata, bersama dengan rasa
kecewa, juga dengan segenap sakit yang menyesakkan dada, kita berjalan...
mengambil langkah yang berbeda. Atau mungkin tepatnya aku yang melakukannya. Melepas ikatan yang terasa membebani,
membiarkan jarak menjadi penolong untuk menghapus luka yang kita rasakan saat
ini.
Dan kemudian aku sadar, bahwa jarak yang dulu berhasil merubah
aku dan kamu menjadi kita kini berhasil mengembalikannya lagi seperti semula, merubah
yang biasa menjadi istimewa kemudian kembali lagi seperti sedia kala. Meski
rasa kehilangan dan kecewa itu masih terasa, tapi biarlah pada jarak kita
pasrahkan masa depan. Berharap jarak membantu kita untuk segera lupa.
Dan kali ini aku yakin jarak benar-benar bisa aku andalkan.
Senin, 05 Januari 2015
Love Notes
PAGES 005 OF 365
Ketika kamu memikirkan seseorang dan kamu berpikir
bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang melakukan itu. Percayalah, itu
menghancurkan semua harapanmu. Seperti masih ingin hidup, tapi memilih untuk
mati panca indra. Seperti masih bernafas, tapi memilih selamanya menjadi bayi
tak berdosa atau menjadi orang gila saja.
Kamu ingin tetap hidup, ingin tetap melanjutkan apa
yang kamu punya. Tapi rasanya harapanmu sudah hancur, percaya dirimu lebur,
hanya karena fakta-yang kamu sendiri percaya, bahwa ia tidak mencintaimu
seperti kamu mencintainya. Terkadang otak kita mendorong pada rasa sakit itu
sendiri. Terkadang kita terlalu banyak khawatir, terlalu keranjingan untuk
merasa takut sampai-sampai hal itu lah yang justru memudarkan pesona kita
dimata dunia, membuat kemungkinan untuk dibalas rasa cintanya menjadi semakin
jauh dari nyata.
Memang cinta yang paling indah adalah cinta yang
berbalas. Ketika cinta itu berbalas, ketika gayung itu bersambut, semua
keraguan yang tampak abu-abu menjadi terang benderang. Jalan didepan terbuka
lebar, jalan menuju bahagia. Bersamanya yang kita cintai dan juga mencintai
kita, hidup terasa lebih mudah untuk dijalani. Cobaan dan tantangan yang
kemarin terasa berat terasa lebih ringan, bahkan mungkin tidak berarti. Karena
ada seseorang yang menjadi penyokong semangat, sumber dari pijar harapan nan
hangat yang bersinar seiring nadi yang terus berdetak. Betapa keberadaan
seseorang menjadi begitu berarti hanya karena alasan saling mencintai.
Tapi ketika cinta itu tidak berbalas, kasih itu tak
disambut, seolah gunung-gunung tak mampu lagi menopang beratnya langit, tujuh lapisan langit itu runtuh menimpamu,
menghancurkanmu. Tepatnya, hatimu. Ketika kamu sudah merasa ia adalah orang
yang tepat yang mampu membuatmu bersemangat disetiap harinya, namun ternyata
artimu tak sama untuk dirinya, dan kamu akan menangis, bergumul dengan kecewa
dan kesedihan. Tapi bukankah tindakan itu tidak merubah apa-apa? Karena ada
pepatah yang mengatakan bahwa cinta tidak tercipta karena terpaksa melainkan
tumbuh karena terbiasa.
Jadi jika kamu membiasakan diri untuk terus bermuram
durja, memendam sedih dan kecewa, serta menyalahkan semesta berikut juga
Pemiliknya atas ketidakmujuran nasib percintaanmu, kira-kira balasan apa yang
bisa kamu terima? Cinta lain yang menerimamu, membangkitkanmu dari masa-masa
patah hati dan membuatmu hidup lebih bahagia? Rasanya tidak. Kamu mungkin akan
mendapatkan cinta, tapi cinta yang sama seperti kamu yang dipenuhi kecewa,
cinta yang sama seperti kamu yang suka bermuram durja, cinta sama yang hanya
bisa memaksa tanpa mampu menjadi biasa.
Cerialah! Ada satu belahan jiwa diantara entah
berapa banyak jumlah juta jiwa manusia yang hidup di dunia ini. Dan ia tidak
datang hanya karena kamu menunggu, karena ia tidak tahu bahwa ia ditunggu.
Karena cinta harus dimulai dengan saling mencari, kemudian berakhir dengan
saling menemukan. Ketika kamu merasa tidak perlu lagi mencari, maka berhenti.
Karena cinta adalah dia yang akhirnya membuatmu berhenti mencari, berhenti
membuatmu bertanya, berhenti membuatmu berprasangka. Karena cinta menjabarkan
isi dunia tanpa perlu kamu minta, bercerita tanpa perduli kamu dengarkan atau
tidak, menjaga tanpa perlu tahu kamu membutuhkannya atau tidak.
Karena jika ia cinta, ia akan ada disana. Tetap
disana sampai detik terakhir perjuangan hidupnya. Dan hanya untukmu. Ya, kamu.
Hi, dearest 2015!!!
HAI!!!
SELAMAT TAHUN BARU 2015!!!
Udah jalan lima hari sih 2015-nya, tapi maafin lah yaaaa... dedek sibuk jadi jarang buka blog. Aslinya sih gak punya kuota modem, wifi juga mati jadi gak bisa internetan haha.
Udah lama gak ngeblog, kangen pingin jumpalitan rasanya di page ini. Tapi kan ya gak bisa, jadinya gak jadi jumpalitan, jadi diganti senyum-senyum sendiri aja depan laptop lihat keadaan blog yang mengenaskan setelah tidak diurus oleh empunya ini. Sekali lagi, maafin atuh ya :")
Dedek sekarang udah jadi orang sok paling sibuk seantero palembang-layo dan sekitarnya, sibuk mikirin kuliah, kemarin juga sempet direcokin sama kesibukan sebagai LO profesional buat event ASEAN University Games, terus disibukin juga sama kegalauan hati yang pingin pindah kosan ke palembang, sibuk mikirin semester enam, sibuk mikirin les LIA, sibuk mikirin wisuda, sibuk mikirin jodoh. Yah, banyak lah yang dipikirin sampe jadinya sibuk sendiri gitu.
Tapi ya hidup juga kalo terlalu santai gak seru kan ya? Jadi ya gak apa-apa lah sok sibuk sekarang, itung-itung belajar sibuk ketika sukses nanti. Amiiiinnn...
Niatnya sih pingin ngerangkum cerita selama kurang-lebih dua minggu menjadi LO AUG, tapi apa daya langit mendung diluar sana memaksa dedek untuk segera pulang kalo gak mau keujanan. Maklum mobil masih inden kan, iya kemarin uang honor LO langsung buat uang DP beli mobil. ALHAMDULILLAH :")
Insyaallah deh secepatnya akan mencari jaringan wifi kemudian merangkumkan cerita lengkap yang berisi fakta dari sumber terpercaya yang dikupas setajam pisau dapur tetangga. Oke, maafin lah ya emang agak alay gini, efek kebanyakan tidur selama libur. Pokoknya, intinya mah postingan ini cuma sekedar say hi aja, intinya pingin ngucapin selamet tahun baru aja siapa tau kan sampai hari ke lima ditahun 2015 ini masih ada yang belum dapet ucapan selamet tahun baru :")
Ya udah, jangan diterusin nanti tambah ngawur. Pokoknya mah dedek sayang kalian semua, ketjup penuh cinta dari dedek yang sedang menikmati segelas green tea frappe sambil nungguin email terkirim ya. BYE!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)