Rabu, 01 Mei 2013

Dear You #5



Selasa, 30 April 2013.
Biarlah cerita ini terekspos sedemikian rupa, biar saya lega.

Kemarin kamu duduk di sini, disampingku.

Ketika kamu duduk, harum parfummu menyeruak menghantam indra penciumanku. Kamu bergumam, mengatkan perihal ini dan itu, aku hanya sanggup menjawabnya lewat senyuman. Sendi-sendi di leherku seperti sudah berkarat, aku ingin memalingkan wajah agar bisa menatapmu. Tapi kepalaku tidak bisa bergerak, leherku kaku.

Aku ingin memulai pembicaraan, ingin terus mendengar suaramu. Tapi aku tidak tahu harus berkata apa. Kita memulai pembicaraan singkat, yang menurutmu mungkin seperti tanpa arti, pembicaraan singkat yang merubah hati dan hatiku setelahnya.

Aku tersenyum, bersorak dan berteriak dalam hati, merasa bahagia setengah mati karean kami berada di sisiku saat ini.

Dan ketika waktu terus bergulir, kemudian jarak diantara kita kembali memisahkan, aku hanya sanggup menatapmu dari kejauhan. Berharap kamu membalas tatapanku, tapi juga tidak berharap begitu.

Sejenak mata kita sempat bertemu, kamu menangkap basah aku yang mencuri tatap ke arahmu. Aku gugup lalu desiran hangat yang terasa di hatiku membuatku tertunduk.


My heart can't stops beating

since you sit next to me.

You won't ever be the same again.

For me, you're will always

like what you look when you sit next to me.

Simple, right, awesome...

and I'm blind.

 

Terima kasih untuk sepenggal cerita yang terinspirasi darimu hari ini.

Nofita Chandra

29 April 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar