Kamis, 27 September 2012

"God never give something to you without means."

CAK (Cerita Anak Kos) #2

22 September 2012.

Kebahagiaan terbesar seorang anak kos adalah bukan saat dikirim uang sama orang tua di kampung halaman, melainkan saat bisa bertemu langsung alias tatap muka alias face to face sama emak bapak.
Subhanallahu, rasanya itu.... kayak nyebur ke dalem sungai amazon terus digigit piranha terus terbang sampe langit ke tujuh ketemu dewa zeuss dan dikasih izin buat berubah jadi dewi fortuna.
HAHA gak nyambung sama sekali.

Gue gak tau apa yang sekarang lagi dilakukan dengan tiga orang itu di kosan, meratapi nasib mungkin atau sedang menyusun rencana untuk melewati hari tanpa bayang rasa bosan waktu inget gue udah di lampung.
"Is sumpah, jahat amat dia orang ini!"
"Kenapa, Fi?"
"Lihat geh, Put...." gue sodorin tuh hape ke arah Putri, temen smp gue. "Pas gue gak ada seneng-seneng dia orang di sana. Pada lari pagi, foto-foto, skippingan...."
"Ya udahlah, kan lo di sini juga seneng bisa pulang ke rumah."
DUH Putri, simpel tapi ngena amat nasehatnya.

Gak tau kenapa ya... rasanya ninggalin kamar kos itu nyaris sama kayak rasa waktu ninggalin the real kamar di lampung. Rasanya ada yang kurang gitu, biasanya bangun pagi dan mesti nyuci baju plus beres-beres kamar sendiri tapi sekarang malah balik lagi ke kebiasaan awal yang sudah lebih dari delapan belas tahun dijalanin.
Padahal di sana itu baru dua minggu juga lho.
Tapi tetep aja ya bahagiaaaaaa.... banget. Bangun pagi ada suara bapak sama ibu yang bisa di denger, ada TV yang bisa ditonton (maklum di kos gak punya tipi -____-), ada sarapan yang dimasakin ibu yang bisa dimakan. Kalo surga itu lebih indah dari pada ini, rasanya gak mau muluk-muluk deh, begini aja udah cukup. Gak perlu istana mewah dengan berpuluh pembantu yang siap nurutin semua omongan gue, gak perlu uang bejibun sampe gak tau mesti muntahinnya kemana lagi karena saking banyaknya.
Begini aja... just so simple. Easily happy life like another people. Have a beautiful life with mom, dad, kikio, bi vida and the others person I loved.

Maaf ya, Ibu, kemarin-kemarin Nofi belum ngerasa gak enaknya jauh dari ibu sama bapak. Sekarang Nofi udah tau dan mulai sekarang Nofi akan sangat menghargai setiap detik yang bisa n\Nofi lewatin bareng kalian.
Dan maaf yaaaa Anggi Bella Afni, gue gak sempet beli keripik pisang coklat di PU atau pun keripik tempe buatan emak, jadi oleh-olehnya senyuman bahagiaa aja :D

Rabu, 12 September 2012

Sparkling Taylor #8


CHAPTER 8

Lagi lagi aku berkutat dengan tumpukkan buku menyebalkan malam ini. Berulang kali aku melirik ponselku namun masih belum ada tanda-tanda penderitaanku akan berakhir. Ini sabtu malam dan aku menunggu Joe menghubungiku lalu mengajakku pergi keluar, entah kemana saja yang penting pergi bersamanya. Tapi pada kenyataannya aku harus pasrah dan menerima nasibku yang seperti biasa suram disetiap sabtu malam bersama setumpuk buku tebal yang membosankan.
Ketika ponselku berdering dan aku melonjak kegirangan, rupanya pesan yang masuk bukan dari Joe melainkan dari Abigail. Entah apa yang membuatnya mengirimiku pesan disaat aku tidak mengharapkan pesan apa pun selain pesan dari Joe? Dengan enggan aku membuka pesan itu dan membacanya.
“Hah?” aku tertawa geli. “Sejak kapan orang ini menjadi biang gosip?”
Bergegas aku mengetik pesan balasan dan mengirimnya lagi pada Abby.
Aku sedang dalam mood yang tidak baik untuk bergosip. Anak baru itu masalahmu, bukan masalahku. Jangan ganggu aku. End~
“Kenapa harus repot-repot memberitahuku soal anak baru? Aku tidak akan tertarik, sama seperti tidak tertariknya aku untuk melewati malam ini.” Desahku kecewa sambil membenamkan wajahku dikedua telapak tangan.
= = =
“Taylor, aku dengar namanya sama dengan namamu.”
“Ada banyak Taylor di dunia ini dan kenapa kau harus mempermasalahkan dia denganku?” jawabku dingin sambil terus berjalan.
“Aku penasaran. Mereka bilang dia tampan dan sangat populer di sekolahnya yang lama. Dia seperti kebalikan dari dirimu.”
“Oke cukup!” aku tiba-tiba berhenti berjalan dan Abby tanpa sengaja menginjak kaki kiriku. “Aw!” jeritku kesakitan.
“Maaf....” sesalnya. “Ayolah, Taylor, kita cari dia dan lihat seperti apa dia sebenarnya. Beberapa mahasiswi bilang kalau ketampanannya bahkan mengalahkan Joe.”
“Oh benarkah?” tanyaku sok tertarik. “Aku benar-benar tidak ada niatan, tidak perduli setampan apa wajahnya. Permisi.”
Bagiku tidak ada yang lebih tampan dari Joe. Bukankah Abigail sendiri yang bilang kalau cinta itu membuat orang menjadi buta? Dan aku sekarang buta, aku tidak bisa melihat apa-apa, hanya Joe yang ada di seluruh penglihatanku. Dan apa itu salahku? Apa Abigail berpikir bahwa aku ingin begitu? Jujur saja, aku tidak ingin. Aku sungguh ingin hidup normal, tapi aku merasa tidak bisa bernafas jika aku tidak memikirkan Joe meski hanya sedetik. Oke, cukup! Aku berlebihan sekarang! Aku harus kembali fokus, aku harus melakukan apa yang harus aku lakukan hari ini. Aku harus menyelesaikan masalahku dulu baru menyelesaikan yang lain-lain.
Apa aku punya masalah? Ya, tentu saja. Hidup ini akan lebih indah dan berwarna dengan sejuta masalah yang ada, bukankah begitu? Jadi, mari nikmati sejenak masalah kita hari ini dan rasakan pendewasaan diri secara natural yang kita bisa lakukan dari masalah yang kita hadapi^^
“Oke baiklah, bagaimana kalau kita sekarang bertaruh?” tiba-tiba Abby sudah berjalan di sisi kananku.
“Bertaruh apa?” jawabku dengan nada malas.
“Bertaruh soal setampan apa dia. Kita lakukan voting terhadap mahasiswi lain, kita lihat sebanyak apa yang mengakui dia tampan dans ebanyak apa yang tidak. Kalau ternyata banyak yang beranggapan dia tidak tampan, kau menang dan kau tidak harus bertemu dengannya. Tapi kalau kau kalah, kau harus berkenalan padanya. Bagaimana?”
“Untuk apa kita lakukan hal bodoh macam itu, Abby? Lagi pula....”
“Taylor?” suara itu menginterupsiku untuk segera berbalik.
Joe. Berdiri di sana, seorang diri, menungguku. Jelas itu tidak mungkin! Itu hanya... orang asing. Orang asing yang sekarang sedang berjalan menjauhiku, dia baru saja memanggil namaku tapi dia berbalik pergi. Aku belum sempat melihat wajahnya karena begitu berbalik yang terlihat hanya punggungnya yang perlahan menjauh dan menghilang di antara kerumanan mahasiswa lain.
“Kau dengar ada seseorang yang memanggilku? Baru saja....”
Abigail menggeleng dengan aneh.
“Sepertinya ada yang memanggilku tadi....” aku menggelengkan kepala. “Oke, baiklah. Soal taruhan itu... lakukan saja dengan orang lain. Aku punya urusan yang lebih penting.”
“Soal Joe lagi?”
“Benar.”
“Huh.... baiklah. Semoga berhasil!” Abigail seperti sudah tampak lelah mengetahui aku punya masalah lagi dengan Joe.
            “Oke.” Aku berbalik pergi.
            Tapi tak begitu lama setelah aku berjalan Abby memanggilku lagi. Aku kira ia akan berjalan menghampiriku, ternyata ia tetap berdiri di sana. Dengan jarak yang lumayan jauh Abby tersenyum dan berkata....
            “Taylor, kau tahu tujuan akhir dari cinta?”
            Aku mendengar suaranya dengan jelas meski sekeliling kami tidak bisa dibilang sepi. Aku menggeleng sambil menatapnya kebingungan.
            Bahagia!” teriaknya dengan penuh semangat. “Temukan kebahagiaanmu dan itulah cinta untukmu.” Ucapnya sambil berbalik pergi.

Senin, 10 September 2012

CAK (Cerita Anak Kos) #1

09 September 2012.

Oke, finally this is HOLIDAY!!!
Setelah satu minggu yang berat menjalani masa ospek di UNIVERSITAS SRIWIJAYA, finally bisa ketemu weekend juga. Meski gak sepenuhnya libur karena tetep harus cuci baju, nyetrika, masak dan beresin kamar, paling tidak bisa sedikit berleha-leha diatas kasur itu sudah cukup. Setelah 18 belas tahun, dikurang masa 5 bulan kos di Jogja, berada dibawah ketek emak, sekarang gue benar-benar merintis jalan menuju kehidupan mandiri. HAHA
Capek sih, rada gak betah juga. Tapi karena bareng sama tiga cewek gokil yang tidak terhingga 'jenius'-nya, ini mulai terasa menyenangkan. Terima kasih untuk Afni, Bella dan Anggi *pelukciumeraterat*
Kegilaan karena hari libur ini sudah dirasakan sejak hari Jum'at, walau hari Jum'at itu tetep ada mentoring sih dari jam 2 sampe jam 4. Begitu sadar besok itu libur 100% semuanya langsung larut dalam euforia kepuasan. Semuanya dimulai dari.....
Malem Sabtu itu rencananya cuma maen doang ke kamar Afni bareng Bella sama Anggi, eh ternyata geh Bella bikin ulah, nakut-nakutin Anggi yang baru disuruh lihat mayat pas ospek hari kedua. Alhasil Anggi gak mau tidur di kamar dan gue sama Bella disekap gak boleh ninggalin kamar Afni juga. Ya sudah, malem itu jadilah maen kartu plus ngobrol-ngobrol nyampe jam 12 malem. Dari obrolan, ketawan banget kalo ternyata lampung itu sempit. Romantisnya kami malem itu adalah, kami tidur berempat dalam dua kasur yang disusun sedemikian rupa supaya cukup. Dengan posisi tidur susun dencis, akhirnya bisa tidur juga sampe ketemu subuh.
Dan besok paginya dengan penuh percaya diri empat pelancong muda ini menjelajah kota palembang. Nyaris nyasar pas pulang, tapi makasih banget buat kakak yang tadi bilang namanya Ririn, karena bersedia menyelamatkan kita, nganterin kita sampe tempat bis jurusan indralaya. Kita cuma mampir bentar di rumah sodara gue terus langsung lanjut ke KI, numpang solat di masjid besar Palembang terus pulang. Kelihatan seru, tapi.... aslinya amazing.
Yang bikin amazing itu ya, jauh-jauh plus capek juga dari layo ke palembang kota yang dilakuin cuma minum mocha float di KFC terus foto-foto di Kambang Iwak (KI). Keren ya kami?

Semoga dengan kebersamaan ini akan ngebuat kita berempat jadi makin erat ya kawans, pake banget eatnya. Terus semoga juga dengan begini tingkat kegalauan dan home sick kita bisa berkurang.
AMIN YA ALLAH :') 




Jumat, 07 September 2012

OH MY GOD!!!
THAT'S JUST SO CRAZY!!!
THERE WAS NOT A FIGHTING SCENE IN THE NOVEL BUT....

Obviously it'll be the great ending!
With adrenaline rush, love, drama... and many more.
I just can't wait for November!

Just please, Robert Douglas Thomas Pattinson and Kristen Jaymes Stewart...
Still being a best couple in the movie and real life.
Just... forget about those scandal that I still can't believe.
We love you :**

Kamis, 06 September 2012

Teardrops on my guitar #2


Mungkin ini yang terakhir... atau mungkin juga bukan.
Sumpah, gue pengen belajar ikhlas untuk semuanya. Ikhlas buat nerima kenyataan yang sekarang, ikhlas ninggalin lampung, ikhlas ngelupain lo. Ngelupain lo gak sama artinya dengan ngebenci lo. Gue pernah punya banyak cerita yang gue bagi ke elo, dan gue gak akan lupain waktu yang lo buang Cuma buat ngedengerin semua curhatan gue itu. Gue tau sih, mungkin itu gak ada apa-apanya. Tapi buat gue itu berarti banget.
Gue gak butuh orang-orang yang mau nemenin gue setiap saat, kemana pun dan kapan pun. Gue cuma butuh orang yang dengan tulus mau dengerin curhat gue disaat gue butuh. Dan lo pernah menjadi orang yang seperti itu, jadi sudah sepatutnya gue berterima kasih.
MAKASIH!!!
Kabar lo di sana, kuliah dimana lo sekarang... gue gak mau tau lagi. We just gonna be friend like before. Dan dengan bangganya gue bakal bilang, gue kenal lo dengan **** ********* yang dulunya bengal dan gak bisa diatur itu, tapi dia baik kok. Semoga ada kesan baik juga dari gue yang bisa lo inget.
Lo tau, ada banyak puisi yang kalo dikumpulin bisa jadi buku tebel karena lo. Semua isinya galau sih, tapi galau lagi tren kali ya? Gak apa-apalah. Gue malu untuk tunjukin semua puisi itu ke orang-orang, gue takut mereka ngetawain gue, mikir gue cewek murahan yang terlalu ngarep atau cewek lemah yang gak berhasil move on. Puisi-puisi itu berharga buat gue, sangat.... gue berasa jadi lebih dewasa saat nulis semua itu. Ada ya orang kayak gue ini? Haha
Ya sudahlah, gue capek baru selesai ospek hari ini. Gue mau jalan-jalan ke alam mimpi dulu.
See you my teardrops on the guitar.

Senin, 03 September 2012

Atribute Propti FKM Unsri 2012

Propti, Ospek, MOS itu sama aja ceritanya.
Penuh dengan cerita berbau kata MALU.
Meski begitu yang namanya acara beginian mah udah gak bisa lewat dari setiap anak-anak baru di sekolah atau kampus-kampus di Indonesia. Kadang gue heran, kenapa mesti begitu? Kalo tujuannya cuma buat kenalan sama kakak tingkat, temen-temen atau lingkungan, kan bisa lewat nginep tiga hari tiga malem di sekolah atau kampus. Terus tiap malem harus beda kegiatan. Malem pertama harus hapal temen-temen dari fakultas sama yang satu angkatan, malem kedua harus hapal semua kakak tingkat yang ikut jadi panitia acara dan hari ketiga harus menjelajahi kampus atau sekolah dan hapalin semua lokasinya.
Lebih efisien sepertinya....
Tapi ya sudahlah, nikmatinya saja selagi masih bisa. Syukuri saja selagi masih bisa.

Dan.... ini adalah atribut propti ane tahun ini.
Gue kira karena udah mahasiswa gak bakal dibikin malu lagi pake atribut yang karuan bentuk dan maksud begitu, ternyata masih juga kena. Ya sudah, let's see!

Seperangkat alat propti

Name Tag

Bross & Gelang dari bungkus permen, pita buat rambut

Hiasan kepala dengan lambang kampus

Joki jadi model untuk hiasan kepalanya :D

Tas kardus, tren masa kini

Penyelamat kehidupan untuk masa propti
Gak parah-parah banget sih kalo dilihat dan dibayangkan mah.
Semoga berjalan lancar. AMIN
See you :*

MY OWN ROOM

HAI HAI HAI *gulingin galon aer*
Finally, saya benar-benar memiliki sebuah ruang sempit yang dinyatakan dengan sah sebagai milik saya (yaaah walau pada kenyataannya masih bapak juga yang bayarin uang sewanya) haha xD
Tapi ini seperti yang udah gue impikan sebelumnya, meski sebelumnya gue bermimpi kamar kecil ini masuk dalam wilayah DIY bukan Palembang. But it's still a happy ending story for me :*
Belum ada isi apa-apa sih, belum ada dekorasi apa pun juga. Tapi lumayan lah, sudah bisa disebut kamar yang layak huni.
Mau lihat??? Mau??? Beneran mau???
CEKIDOT!!!

Nomor kamarnya 52 :)

Tok tok tok, assalamu'alaikum.

Ada magic jar buat masak nasi, ada semangka juga haha

Lemari baju beserta dengan persediaan makanan dihari tua
Sumber penghilang dahaga

Kamar mandi. Just simple but so clean. NICE
 Yup! Begitulah keadaan kostan saya saat ini pemirsaaaah....
Walau cuma sepetak kamar tapi yang penting gak bocor, yang penting bisa tidur nyenyak dan aman. Rasanya kemarin pas baru dateng gak percaya banget bakal betah tinggal di kamar ini, tapi setelah beberapa hari disini, mulai terasa nyaman juga :')
Beda sih sama kamar lama yang di Lampung, tapi pasti betah kok.
Gue harus bertahan, you know?!
Okelah, nanti kalo ada renovasi kamar selanjutnya akan di lanjutkan.
Tetap di griya nofita pemirsaaaah HAHA

See you next year Lampung

This is the beginning of my new life in the new place.
Tahun pertama memulai sebagai mahasiswi sekaligus anak kostan :D
Sampe detik ini dikostan masih ditemenin ibu sama bapak, jadi belum berasa jadi anak kostan sejatinya. Masih bisa makan enak, masih bisa minta tolong ini dan itu.
Tapi tunggu sampe selesai propti nanti.
Oh God! I'm not sure I cant do this, but of course I should do this!
Give me another chance? NO MORE!!!
Now I just have a chance to be brave and strong anymore.

Bismillah untuk propti hari pertama besok.
Bismillah untuk semester pertama ini.
Bismillah untuk FKM Unsri 2012-nya ya, Nofita :)
Semangat!!!

SEE YOU NEXT YEAR LAMPUNG :*