Rabu, 31 Juli 2013

Dear You #9


Syudah sampe di rumah. Syudah berbuka dan sahur bareng keluarga dan tentunya dengan makanan yang terhidang diatas meja yang begitu rupa yang ngebuat gue sedikit lupa dengan niatan menurunkan berat badan HAHA.
Postingan ini adalah pesenan dari Bella, dan gue sengaja nge-post ini sekarang karena sekarang gue udah pisah dari dia. Ya, kita udah berada di rumah masing-masing dan sama-sama bahagia :" Gue rasa itu ide bagus, jadi gue gak perlu ngelihat ekspresi dia begitu selesai baca ini nanti, entah sedih, terharu atau malah tambah galau gue gak mau tau. Yang mau gue tau dia suka ceritanya :D
Ini sekaligus gue kasih buat Bella sebagai rasa terima kasih gue karena selama SP kemarin dia udah jadi sahabat sejati seperti kepompong sama gue. Dan anggep juga ini sekalian sebagai jatah THR-nya dia. Thank you ley :*
Then... here you go... Enjoy it.



“Kita gak satu visi.”

Benarkah? Apa kamu baru sadar sekarang?

Atau kamu baru saja menyadarkan diri dan menjadikan itu sebagai alasan untuk berpisah?


Rasanya gak ada yang lebih menyakitkan dari cerita ini.

Penantian selama kurang-lebih tujuh bulan dengan diisi semua perih, sakit, kecewa, curiga, cemburu, galau dan sebagainya yang kemudian berakhir dengan jadiannya kita, ternyata jadiannya kita gak selanggeng PDKT-nya kita. Tujuh bulan yang dibalas dengan satu bulan, tapi aku bahagia-cukup bahagia.

Entah aku yang terlalu cemburu atau kamu yang gak bisa terbuka sepenuhnya sama aku. Atau mungkin aku yang terlalu keras kepala sementara kamu bersikeras memilih menjadi egois seperti itu. Aku gak tau siapa yang benar dan salah dalam kasus ini.

Terkadang aku menyalahkan diriku sendiri, mencacimaki diriku, memarahi dan menghakiminya dengan kejam. Aku bodoh, ini salahku, seharusnya gak begini, terlalu cemburu, terlalu banyak curiga dan hal-hal lain semacamnya memenuhi kepalaku dan menjerumuskan aku pada rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam.

Tapi bagaimana dengan kamu?

Kamu gak pernah bisa sepenuhnya jujur sama aku. Tujuh bulan yang lama dan panjang itu gak membuat sikap kamu yang satu ini berubah. Ada terlalu banyak modus dibalik semua sikap manis kamu ke aku. Kamu juga egois atau mungkin terlalu egois. Apa salahnya bales BBM kamu itu delay sebentar karena aku lagi makan atau di kamar mandi? Gak bisa ngertiin aku ya? Lihat betapa hebatnya aku ngertiin kamu selama tujuh bulan itu meski kamu belum jadi siapa-siapanya aku.

Dua kubu dalam diriku terus bersiteru. Satu kubu menyalahkanku atas semua ini dan satu kubu lagi melimpahkan semua kesalahan sama kamu. Dan aku gak tau mana yang bener, gak tau mana yang salah. Yang aku tau, kita putus. Aku kehilangan kamu. Sangat.

Gak ada lagi yang BBM-in aku tiap detik. Gak ada lagi yang nelponin aku berjam-jam sampe tengah malem. Gak ada yang ngajak jalan pulang kampus. Gak ada yang marahin aku lagi. Gak ada kamu lagi.

Rindu itu masih ada, masih bersarang didasar hati aku dan kadang muncul kepermukaan dan membuat aku gila karena aku gak punya obat penawarnya; kamu. Bayangan akan manisnya masa satu bulan pacaran kita yang singkat itu juga masih sering lewat dipikiran aku, menarik aku lagi ke masa lalu. Tapi ketika aku sadar kamu udah bener-bener pergi, apa yang bisa aku lakukan? Menangis? Aku gak mau kelihatan sebodoh itu. Jadi apa?

Aku membiarkan luka karena rindu dan kehilanganmu itu merobek hatiku, membiarkan perihnya terasa menyayat-nyayat dan membuatku merasakan seperti trauma untuk kembali memulai. Entah memulai lagi denganmu atau dengan orang yang baru.

Oh, tapi kamu rasa itu belum cukup ya?

Ngapain kamu jadi sibuk banget muncul di TL aku? Ngedeketin cewek pula di TL. Lupa sama statement kamu ‘gak usah semua-semua diumbar di twitter’. Itu... statement yang kamu ucapin waktu aku sekedar nyebut nama kamu doang padahal nomention, kemana tuh pemikiran kamu yang anti alay itu? Untuk satu hal ini, boleh aku ketawa? :’D

Sakit tauk!!! Cewek yang kamu deketin lebih cantik pula. Tapi kayaknya soal hati aku gak ada yang bisa ngalahin deh. Bayangin aja lho, tujuh bulan dijadiin layangan-tarik ulur gak jelas, dan kemudian begitu jadian diputusin dengan statement demikian. Wow sekali!

Tapi aku selalu kangen kamu. Kenapa aku masih belum bisa berhenti ngangenin kamu sih? Aku pingin banget tau apa kamu juga kangen sama aku? Apa kamu kadang-kadang mikirin aku juga? Aku sih sering deh mikirin kamunya. Tapi aku mau nanya gimana ke kamu? Kenapa semua ini harus mentok di gengsi? Oh iya, aku lupa! Aku kan cewek ya? Cewek emang gitu kok....

Dan aku gak tau harus gimana mengakhiri kisah ini. Masih ada rasa gak rela yang tertinggal yang ngebuat aku tetep kangen kamu, tetep mikirin kamu, tetep nginget-nginget yang dulu... Tapi apa mau dikata, Tuhan gak ngebiarin aku untuk terus sama kamu. Itu tandanya kita gak jodoh ya? Terserah deh, aku capek main jodoh-jodohan mulu, aku capek maksain takdir.

Seperti dua sisi mata uang aku berharap bisa ngelupain kamu sepenuhnya atau aku bisa memulai membangun kepercayaan itu lagi dari nol. Untuk dua pilihan itu, aku harus memilih yang mana???

Jumat, 26 Juli 2013

Sparkling Taylor #12



Yaaah, maaf ini terlalu lama... tapi hari ini chapter dua belasnya di posting kok.

Alhamdulillah setelah kelar semua urusan SP dan tinggal bersiap untuk pulang ide untuk kembali ngelanjutin FF ini dateng seperti anugerah. FYI udah sebulanan ini otak gue kosong melompong tanpa ide, tapi tadi sore selain ide FF Taylor chapter 12 ini ada ide lain yang bisa jadi next project. Bismillah, Isnyaallah.

Oke, jadi ini lanjutan dari chapter yang kemarin. Disini masih bermain dengan perasaan galaunya Tay sama Joe. Tapi disini peran lain udah masuk yaaa, 'another Tay' alias Taylor Lautner masuk di chapter ini dan insyaallah chapter-chapter selanjutnya.

Yak! Dari awal saya memang memasangkan Taylor dengan Taylor sebenernya. Go Duo Taylor! Gitu aja.

Oke, enjoy reading sparkler (?) love you :**

 - - -


CHAPTER 12

“Maaf....” gumamku sepanjang jalan menuju kampus. Berkali-kali aku berusaha untuk mengatakan itu dengan nada setulus mungkin namun tetap saja terdengar janggal.



“Apa susahnya berkata maaf? Pejamkan matamu, Taylor, tarik nafas dan hembuskan perlahan.” Lalu.... “maaf....” ulangku lagi namun tetap saja terdengar ada yang kurang.

“Maaf....” suara itu terdengar tulus, sangat lembut dan menyetuh. Sempurna. Tapi, itu bukan suaraku! Jadi siapa yang mengucapkannya?

Ketika aku membuka mata, aku mendapati Joe sudah berdiri di hadapanku.

“Joe?”

“Maaf....” ucapnya lagi masih dengan penghayatan yang sama.

“Apa yang kau lakukan?”

“Meminta maaf. Apa aku dimaafkan?”

Aku tersenyum bahagia. “Tentu saja.” Jawabku spontan.

“Terima kasih, Taylor. Kau baik sekali... dan kau sangat cantik hari ini.”

“Trims.” Gumamku pelan.

Ia tampak jadi seratus kali lebih bersemangat setelah mendengar aku memaafkannya, padahal tadinya aku berpikir bahwa aku yang harus meminta maaf lebih dulu. Memang biasanya kan begitu.

“Joe, aku punya sesuatu....”

“Ya. Aku juga punya sesuatu yang harus dikerjakan.” Potongnya. “Aku akan menemuimu lagi nanti. Bye....”

“Joe....” cegahku. Tapi terlambat karena Joe sudah berlalu meninggalkanku dengan cepat. “Aku ingin kau lihat ini....” lanjutku sambil mengeluarkan selembar kertas dengan tulisan “JAYLOR” memenuhi setiap garisnya.

“Maaf....” terdengar kata itu lagi tapi kali ini dari balik punggungku.

Aku segera berbalik. “Ya?” dan... oh, aku terkesiap! Siapa orang ini? Badannya besar dan kulitnya coklat. Dia tampak asing di kampus ini.



“Maaf, permisi.” Ucapnya lagi. “Kau menghalangi jalan, Nona.”



“Oh, iya.” Aku buru-buru menyingkir. “Silahkan.”



“Terima kasih.” Ucapnya sambil tersenyum dan melintas di depanku.



Wajahnya asing sekali. Mungkin aku memang belum pernah melihatnya, atau mungkin aku jarang memperhatikan sekitar. Tidak mungkin dia anak baru kan? Tentu saja bukan, terakhir kali ada anak baru itu kan....



“Taylor?” gumamku bertanya pada diri sendiri.



Aku melangkah cepat−berlari lebih tepatnya. Tujuanku adalah mengejar orang tadi. Kenapa harus mengejarnya? Aku juga tidak tahu.

 



 Tapi sialnya, bukan bertemu orang tadi, aku malah bertemu dengan Abigail.



“Sedang terburu-buru?”



“Ya.” Aku hendak berlari lagi ketika ingat sesuatu. “Can you help me?”



As always, Taylor.”



“Apa anak baru itu berkulit hitam, tinggi dan badannya sedikit berotot−well, sangat berotot sebenarnya?”



“Kau berkenalan dengannya?” mata Abigail membulat. “Kau hebat!”



“Jadi itu anak barunya?” pikirku dalam hati. Tentu dia menarik perhatian seluruh kampus. Kulit hitam. Aku pikir dia lebih tampan dari Joe karena dia berkulit putih juga. Kalau dia berkulit hitam, dia tidak bisa disandingkan dengan Joe kalau begitu.



Tapi, ehm, dia manis juga. Dan tampaknya, dia laki-laki yang tulus....



“Tay?” Abby menggoncang-goncang punggungku, menyadarkanku dari lamunanku sendiri. “Kau beneran berkenalan dengannya ya? Beruntung sekali....” Abigail tampak tidak sabaran.



“Eh, bukan-bukan. Aku hanya bertemu, tidak sampai berkenalan.”



"Yaaaah, sayang sekali kalau begitu. Padahal aku baru saja ingin bertanya seperti apa rasanya berjabat tangan dengan laki-laki berotot super macho seperti itu.” Abigail tertawa, larut dalam euforianya sendiri.



Sedetik kemudian bayangan Joe muncul lagi dalam benakku dan membuatku kembali bersedih. Bukan bersedih karena apa-apa, aku bersedih karena sadar aku kehilangan banyak waktuku untuk diri sendiri dan lingkunganku karena terlalu sering memikirkannya. Setiap hariku dan Joe selalu dipenuhi dengan masalah yang membuatku tidak sempat lagi memikirkannya yang lain selain dia. Untung Abby orangnya sangat cuek dan sedikit tidak tahu diri, jadi dia tidak meninggalkanku meski aku nyaris seperti orang bodoh sekarang.



Yang aku lakukan hanya mematut diri, berusaha menjadi lebih baik, berusaha terlihat menawan berharap dengan begitu Joe akan lebih melihatku. Tapi nyatanya dia memang melihatku sejak dulu tapi tetap sebagai orang yang sama.



Dan kemudian aku sadar... jika ini semua diteruskan aku bisa saja kehilangan diriku seutuhnya. Aku menatap Abby yang sedang sibuk dengan urusannya sendiri, memerhatikan caranya tersenyum, tertawa hingga matanya menyiput, menggerakkan kepalanya... benar hidup harus seperti itu, sebebas itu. Andaikan belenguku bisa aku lepaskan....



“Joe... aku mencintaimu. Sangat....” pekikku perih dalam hati.

 

Jumat, 19 Juli 2013

Happy 21st Birth Day Taemin!!!

셍일 축하헤요 우리 태민이
축하헤, 사랑헤
추~~~

Selamat ulang tahun yaaaa sayangkuuuuh :**
Aduh, kamu udah gedek sekarang, udah manly, udah ngerti cewek. Subhanallahu, kamu tambah ganteng, tambah kece, bikin aku tambah cinta dan klepek-klepek.
There's nothing I hope except all the best for you for this year. Keep shining like always, sygs. Don't forget about your health... and yes, I got your message. Thank you for always thinking about us, about me. Thank you for being you until now. Don't change, you're completely perfect. No matter what, I'll love you always.

사랑헤요 어빠 :*

Taemin's message:

"Thank you ^^, Hello~^^ It's Taemin who celebrated his birthday today. Our fans who celebrate my birthday before anyone else every year.. Thank you. I'm not able to take care of you guys, but I feel like I'm always receiving from you... And I'm always thankful for the gifts that you prepare full of love and care. I believe my fans know my heart.. ^___^ But..... now I think it will be a even more special and precious gift if you will share the love and care for people who are in need more than I am.. I'm happy and thankful from just your love, I hope you guys will understand me...^^"

"Thank you so so much for celebrating my birthday~!! I will celebrate you guys too~^^ I love our SHINee WORLD who always view us with an un-chaning heart!♥♥♥♥♥"

 

And its gonna be the best gift ever for your 21st birth day...




 

 It's a perfect give for us... -I think.
Thank you because you're the shine named Lee Tae Min :*

 

 

 

 

[Winners List] MNET 20's Choice Awards



20's Drama Star Award (Male) ─ Lee Jinwook (Nine)
Nominess:
Zo In Sung (That Winter The Wind Blows)
Lee Jong Suk (I Hear Your Voice)
Oh Ji Ho (Queen of Office)
Lee Seunggi (Gu Family Book)

20's Drama Star Award (Female) ─ Suzy (Gu Family Book)
Nominees:
Kim Hye Soo (Queen of Office)
Song Hye Gyo (That Winter The Wind Blows)
Lee Bo Young (I Hear Your Voice)
Soo Ae (Yawang)

20's Style AwardCL
Nominees: 
 4Minute
Beenzimo
Kim Won Jung
Lee Hyori

20's Booming Star Award (Male) Roy Kim
Nominees: 
Do Ju Han
Kim Woo Bin
Junhyung
Henry

20's Hot Band AwardDaybreak
Nominees: 
Romantic Punch
Idiotape
J Rabbit

20's MWAVE Global Star Award Shinhwa
 Nominees: 
EXO
Super Junior-M
2PM
INFINITE

20's Hot Rapper Award ─ VerbalJint
 Nominees: 
Geeks
Baechigi
Beenzino
Double K


 20's Best Global Touring Artist Award INFINITE


20's Booming Star Award (Female) Ha Yeon Soo
 Nominees:
Kim Seul Ki (SNL Korea)
Kim Ye Rim (All Right)
Lee Yubi (Gu Family Book)
Baekjin Hee (I Summon You)


20's Booming Star Award (Male) Roy Kim & Jung Joon Hyung (Spring, Spring, Spring)
 Nominees:
Do Ji Han (Tower)
Henry (Trap)
Kim Woo Bin (School 2013)
Junhyung (Monstar)


20's Blue Carpet Popularity Award Lee Hyori


20's Online Music Award Sistar (Give It To Me)
Nominees:
Cho Yongpil (Hello)
SNSD (I Got A Boy)
Lee Hyori (Bad Girls)
4Minute (What's Your Name)

20's Variety Star Shin Dongyup (SNL Korea 4)
Nominees:
Tak Jaehoon (Beatles Code 2)
Lee Juck (Enemy of Broadcasting)
Choi Jong Hoon (Blue Tower)
Kim Jinpyo (Top Gear Korea)

 
20's Performance Award SHINee (Dream Girl)
Nominees:
4Minute (What's Your Name)
Sistar (Give It To Me)
SNSD (I Got A Boy)
Shinhwa (This Love)

20's Voice Award Shinhwa (This Love)
Nominees:
Cho Yongpil (Hello)
Sistar (Give It To Me)
Lee Hyori (Bad Girls)
Psy (Gentleman)

20's Movie Star Award (Female) Park Bo Young
Nominees:
Kim Min Hee
Jun Ji Hyun
Park Shin Hye
Kong Hyo Jin

20's Movie Star Award (Male) Ryu Seung Ryong
Nominees:
 Ha Jung Woo
Kim Soo Hyun
Lee Byung Hun
Song Joongki

Icon of 20's Award Lee Hyori

source: http://smb2stfinitesubs.blogspot.com/2013/07/list-winners-from-2013-mnet-20s-choice.html

Kamis, 11 Juli 2013

The power of nineteen

Hai!!! Selamat puasa!!! Udah ada yang bolong puasanya? Alhamdulillah saya belum dapet satu hari pun hahaha :"D
Oke, sedikit bercerita yaaa. Let's go....

I'm nineteen now, there's nothing I can do except growing up.
When Taylor Swift nineteen years old, she has the albums, stood around the glamor hollywood life and dumped out by John Meyer.
When Zivanna Letisha nineteen years old, she got the crown from "Puteri Indonesia" pageants competition and she was prepared for Miss Universe competition, met the new world with the new people and experiences.
And how about me?
I'm late to know how important to start earlier, I'm late to know that's the best way to success is begin it since you're a kid.
Me... when I'm nineteen years old I just realized that and begin my life with new perception in my head.

Gak ada yang gue sesali meski gue terlamabat tau betapa pentingnya itu memulai lebih dulu dari orang lain. Gak ada yang gue sesali meski gue terlambat mengetahui dan membangun semua mimpi-mimpi gue itu. Now I'm build my life with a tons of hopes and efforts, karena kalo gue nyesel pun gak ada guna. Karena kalo gue nyesel pun gak akan ada yang berubah. Yang berubah hanya gue makin tua dan gue tetep berdiri di tempat yang sama. Sekarang gue sedang berpacu dengan waktu, mengejar semua ketinggalan gue itu dan berharap bisa sampai di garis finish tepat waktu.
Gue gak mau kalah dua kali, kalo sekarang gue kalah maka besok gak boleh lagi.
Gue sedang dalam usaha memenuhi kepala gue dengan segala macam isi yang positif dan membangun supaya gue bisa jadi positive person yang berlaku positive dan melakukan hal-hal positive demi mendapatkan hasil yang juga positive. Amin.

Dan ini.... gue bagi sedikit hadiah-hadiah indah diulang tahun gue kemarin. Jangan pandang dari harga, meski ada tag harga yang kalian tau karena menurut gue semuanya gak ternilai lagi saking gue sangat mensyukuri keberadaannya.

With Bella KArunita and Yuk Dian, thank you besties for been here for me :")

Ini hadiah yang super sekali

Penampakan wajah gue di usia 19

I'll take my own crown Kak Zizi!
Terima kasih delapan belas tahun yang sangat absurd dan tak terlupakan. Selamat datang sembilan belas yang must be rock and the best :****

Selasa, 09 Juli 2013

Welcome nineteen :**

Selamat datang di usia yang baru Nofita Chandra!!!
Selamat menjadi sembilan belas tahun!!!
Makin tua, makin kece, makin pinter, makin cantik, makin taat ibadah, makin disayang semuanya.
AMIN o:)

Cepet punya pacar, biar kata Anggi gak STMJ (Semester Tiga Masih Jomblo) << ini jangan dianggep serius, candaan kok. Saya gak lagi ngumbar cinta disini haha. Pokoknya yang terbaik buat tahun ini. Yang terbaik dan paling baik. Kalo boleh egois, nopi mau tahun ini jadi spektakuler yaaa Allah. Amin.
Semoga bisa move on dari sasing, bisa mulai dan tambah cinta terus dengan FKM dan Layo. Semoga bisa wisuda cepet (21 tahun sarjana ya Allah). Semoga gak ada lagi nilai C disemester-semester yang akan datang. Semoga dibeliin hape baru sama laptop baru karena yang ini udah dafuq banget. Semoga bisa jadi manusia yang lebih baik. Semoga bisa terus ngasih kebahagiaan dan kebanggaan buat orang tua dan semua orang yang nopi sayang dan sayang nopi. Semoga tahun ini novel pertamanya terbit. Semoga 'YOU'-nya kelar biar bisa dijadiin kado. Semoga Kiki juga cepet wisuda. Semoga ibu-bapak-kiki-bivida-nopi sehat terus. Semoga rejekinya lancar. Semoga semoga semoga....
Semoganya banyak banget ya Allah, kasian yang baca. Ya udah, nanti nopi lanjutin doanya berdua aja ya Allah. Nuhun, mohon dikabulin. Amin ya rabbal alamin :)))

Terima kasih delapan tahun yang labil, egois, gila, nyebelin, ngangenin, gak jelas, unyu-unyu, penuh cinta, penuh semangat, penuh galau, penuh emosi dan lain-lain. Kita gak akan ketemu lagi, tapi kamu tetep dihati.

Make a wish!!!

Kamis, 04 Juli 2013

CAK Cerita Anak Kos 7

"Apa pun yang dipaksakan tidak akan pernah berakhir baik.

Hanya akan membawa penderitaan dan penyesalaan pada akhirnya nanti."


Satu pelajaran hidup yang gue petik, seperti yang gue tuliskan diatas. Itu quote asli pikiran gue, entah udah ada yang macem itu juga sebelumnya atau gak, tapi gue mengklaim quote dengan kata-kata persis seperti itu adalah milik Nofita Chandra.

Oke, kenapa lagi gue kali ini? Pasti kalian mikir deh gue ini kalo cerita pasti galau, sedih, sebel, marah-marah, atau gak cerita gue isinya kutukan, ratapan, umpatan, keluhan pokoknya yang gitu-gitu deh. Pasti bertanya-tanya, sesulit dan sesuram apasih hidup gue? Iya kan? Ya kalo gak, juga gak apa-apa sih -____- Tapi gue emang gitu, soalnya kalo pas lagi hepi, lagi seneng, lagi penuh energi... gue lebih suka jumpalitan di kamar atau ngider jalan keliling-liling mana aja yang bisa dikelilingin. Title blog gue kan "Dengarkan, Nofita." dengan kata-kata dibawahnya "I just really need to talk.".

Gue itu tipe yang ekspresif banget, tapi waktu seneng. Karena waktu sedih gue gak pingin nunjukin secara jelas dari fisik gue kalo gue sedih, jadi pelariannya kalo sedih ya nulis. Masih mending lho blog ini, di bank curhatan gue di local disc d... itu ada satu folder yang isinya sampah curhatan gue yang menurut gue gak layak dipublikasikan hihi.


Oke, jadi begini... gue udah dua semester di sini ditambah ini satu semester pendek yang bener-bener pendek. Menjadi bagian dari civitas akademika Universitas Sriwijaya, menjadi bagian dari keluarga besar mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat unsri. Dua semester, nyaris satu tahun dengan begitu banyak penyiksaan layo sekaligus pelajaran berharga yang juga dikasih layo buat gue. Pada awalnya gue berpikir ketika nanti gue menjalani ini semua gue pasti nemu titik dimana gue akhirnya mencintai semua ini dan bersemangat untuk menyudahinya hingga akhir.

Tapi kemudian sekarang gue ragu, nyaris satu tahun dan gue rasa gue belum berbuat apa-apa. Bukan mudah untuk diterima di sini, bukan mudah untuk jadi bagian dari semua ini. Gue yakin Allah pilih gue karena Allah punya maksud-Nya sendiri, dan gue yakin itu baik. Tapi ipk gue hancur, transkip nilai gue dihujani dengan huruf C- yang kalo kata anggi setelah dihitung bisa dibentuk jadi rantai carbon.

Ujung-ujungnya ini nyakitin diri gue sendiri, ngecewain gue dan buat gue nyesel. Ujung-ujungnya gue juga jadi ngerasa semua sakit-perih-galau yang selama ini gue tanggung jadi gak ada guna, gak ada arti. Karena gue tau seharusnya gue bisa, karena gak ada yang gak bisa kita lakuin di dunia ini... hasilnya baru kita gak bisa tentuin karena itu urusan Allah.

Kemarin gue belajar psikologi dan Bu Erma bilang, kegiatan afeksi itu sangat berpengaruh terhadap kegiatan lain, seperti kegiatan kognitif, konatif dan motorik. Dan perasaan gue gak disini, hati gue belum disini. Dan gue masih ngejer-ngejer apa yang dulu belum bisa gue lepas, gue masih ngejer-ngejer sasing, gue masih buta karena sasing, gue masih mikir sasing adalah yang terbaik buat gue. Bukan fkm. Bukan unsri.

Dan sekarang gue harus gimana?

Gue gak mungkin kan ngulang tahun depan, korbanin dua tahun yang gak mudah disini? Pikirin umur dan realistis, pikirin uang yang udah gue hambur-hamburin selama ini.

Nopi butuh pertolongan, ya Allah. Tolong buat nopi kuat sampe wisuda aja. Gak muluk-muluk kok, sejak memutuskan untuk ngejalanin ini nopi tepis pikiran untuk menjadi ambisius dengan kata 'cumlaude' karena nopi tau dapetin gelar itu dengan cara menjalani apa yang dipaksakan gak akan semudah dengan mimpiinnya.

Dan sekarang gue cuma bisa terus berdoa, terus berusaha sabar, terus berusaha kuat, terus berusaha untuk memandang masalah dengan lebih bijaksana dan lebih bertanggung jawab... karena sekarang udah hancur dan gue gak mau lebih hancur lagi. Enak kalo itu nilai C bisa dijadiin rantai karbon beneran, tambah unsur H sama O bisa jadi energi, tapi ini unsur karbonnya berdiri sendiri jadi gak ada arti. Dan okelah, ingetin gue untuk gak ngutuk-ngutuk layo lagi, ingetin gue untuk terus kuat dan berjuang sampai akhir. Karena if its not happy yet, it is not the end.

Terkadang lo butuh tinta hitam dalam hidup supaya kertas putih kehidupan lo itu gak terlihat terlalu polos dan membosankan. Coba deh, selama ini tinta pulpen yang lazim dipake apa? Hitam kalo gak biru kan? Nah itu... pokoknya, lagi-lagi hasil dari belajar psikologi sama Bu Erma, gue harus bisa merubah semua pemikiran negative gue menjadi pikiran yang positif, biar gak stress, biar bahagia. Dan kalo gak salah sih gue pernah denger kalimat "Aku (Tuhan) adalah seperti apa yang disangkakan umatku". Dan oke, these all gonna be okay Nofita. Don't worry! Keep faith, fighting^^

 

Dan... ternyata bener, gak ada masalah yang datang kalo gak barengan juga sama solusinya. Alhamdulillah, kosan sudah sepi nyaris setengah lebih penghuninya sudah menikmati liburan nikmat di kampung halaman. Dan gue masih disini -sama Bella. Dan kami berdua jadi seperti dua sejoli, dimana gue gak bisa hidup tanpa Bella dan begitu sebaliknya. Dan urusan perut juga selesai, akhirnya nemu katering enak dengan harga ekonomis yang siap melayani kebutuhan perut selama satu bulanan ini. Jadinya gak perlu pusing mikirin makanan sahur sama buka puasa deh ntar. Alhamdulillah, makasih ya Allah :**

 

Dan, welcome July!!! Be nice be the best karena lo adalah bulan yang paling gue suka diantara duabelas yang ada. Semoga kado untuk sembilanbelas tahunnya lo tahun ini -apapun itu, baraqah yaaa nop. Amin. *kalimat terakhir kode*