Sabtu, 25 April 2015


Pada akhirnya, kehidupan akan menghadapkan kita pada perpisahan,
entah sementara atau selamanya.


Ya, benar. Pada akhirnya aku dan semua manusia lain yang dihidup dimuka bumi akan bertemu dengan perpisahan. Entah berpisah untuk kembali bertemu, atau berpisah tanpa ada lagi kesempatan akan pertemuan kedua. Entah sebentar atau lama, entah yang diinginkan atau tidak. Namun, yang kebanyakan tidak bisa diterima manusia akibat dari perpisahan itu adalah rasa kehilangan. Rasa ini muncul ketika manusia tidak bisa berdamai pada keterbiasaan. Tak perduli bagaimana akhir dari pertemuan itu, pasti akan meninggalkan rasa kehilangan.

Terbiasa ada, kemudian hilang. Terbiasa bersama, kemudian berpisah.

Hidup memang selalu tentang dua sisi yang berlawanan. Hitam dan mati. Baik dan buruk. Hidup dan kemudian mati. Bertemu dan kemudian berpisah. Selalu begitu. Hanya saja dalam kasus perpisahan dan kematian, tidak ada manusia yang bisa menduga kapan tepatnya akan datang. Manusia hanya diminta untuk selalu siap pada setiap keadaan terburuk, untuk tiba-tiba dipertemukan pada kematian ataupun perpisahan.

Dan ketika perpisahan mempertemukan manusia pada rasa kehilangan, semua yang ada di dunia seketika terasa hambar. Yang tersisa hanya rasa lemah akibat ketidakmampuan untuk kembali mengulang pola keterbiasaan. Dan karena manusia terlalu egois, tidak ingin pindah dari rasa nyaman yang telah didapat, tak ingin pergi ketika hangatnya keterbiasaan sudah terlalu lama menjerat.

Namun pada akhirnya manusia tidak akan mampu melawan takdir. Tidak akan pernah. Dan satu-satunya hal yang bisa dilakukan manusia ketika itu adalah pasrah. Karena sejauh apapun melangkah, kaki akan kembali pulang ke rumah.

"Karena sejauh apapun melangkah,

kaki akan kembali pulang ke rumah."

Rabu, 22 April 2015



Everyone has at least one reason to leave, and if you ask about mine, then here you'll get the answer. Just in case if you asking why.


"If I have the chance to say it, to let you know.

But, unfortunenately, I haven’t.

So, I wrote it down as a prove.

If someday you wake up and realize,

Find it.

You’ll know how deep I was fell in yours.

You’ll know how could my eyes stared on yours.

You’ll know how I like to watched you while you laugh and smile.

You’ll know how much time I spent to think about you.

You’ll know how far I went to keep nearer from you.

You’ll know how important you are for me.

And if that time arrive and I’m not beside you anymore.

You should to know that is not your fault.

You never ask more than what we got.

I’m the one who fall and ruin it.

So, to fix it I choose to go.

By the time when I stay far away from you,

I hope I could forget it.

Forget about every moment when you look at me and make me freeze.

Forget about every touch that make my hearth beating fast.

Forget about every song we sang together.

Forget about every laugh even tears between us.

About the way I see you as a man.

Then I realized,

I could stand still to fight againts my ego,

Only when you are not here with me.

So I choose to go and never back.

To save myself.

And of course yours.

‘Cause you deserve better than just me."