Minggu, 28 Agustus 2016

Love Notes

Yuck! I cant get any internet connection last night, nor from modem and iPad. So I ended up broke my last promise. I'm sorry...

But as early as I woke, honestly I just woke up like a half hour ago hehehe, I turn my PC on and post it here...

So, this time I give a shout to Love Notes, and here you are...






BAGIAN TERBURUK JATUH CINTA


 


Tau apa bagian paling buruk dari jatuh cinta?


Patah hati?


Bukan. Tapi bagian terburuknya adalah ketika kamu rindu dan ia tak tahu. Tidak akan pernah tahu.


Rindumu kau makan sendiri. Membusuk dalam hatimu. Menghancurkan, pertama perasaanmu, kemudian kehidupanmu. Hal kecil yang tak kau sangka-sangka akan mengingatkanmu akan dirinya. Dan ketika kau mengingatnya yang kau rasakan adalah tidak lebih dari tidak merasakan apa-apa. Ya, mati rasa.


Rindu yang membusuk itu memakan organmu, membuatmu merasa kebas sepanjang waktu.


Andai saja aku cukup berani. Andai saja kau cukup tahu diri. Andai saja waktu dapat berlaku curang. Pengandaikanku tentangmu. Rindu yang ku simpan dalam gelisahku. Enggap udara sekeliling tanpamu. Hilang hasratku tanpa adanya hadirmu.


Aku tidak tahu bagaimana bisa rindu ini memangkas habis kewarasanku, seolah semua isi dunia berkaitan denganmu. Seolah setiap hari langit kelabu, seolah aku hanya mengerti satu perasaan, yaitu sendu.


Berkali-kali menyalahkan keadaan tapi aku tidak pernah sadar bahwa semua ini adalah kesalahanku sendiri. Mengapa begitu mudah jatuh pada dalam dan sejuknya tatapmu? Mengapa begitu cepat berpegang pada kata-kata yang terucap dari bibir yang mampu menyunggingkan senyum kesukaanku itu?


Satu kali lagi saja kita bertemu.. aku ingin kau melihat betapa banyak rindu yang menggantung pada tatap yang aku jatuhkan pada sosokmu. Aku ingin kau melihat bagaimana aku sungguh telah jatuh dan hingga saat ini keadaannya masih sama.


Waktu dan jarak yang memisahkan kita hanya sebuah penghalang sementara. Saat nanti waktu memberi kita kesempatan untuk kembali berbagi tatap, saat keadaan menempatkan kita pada satu ruang untuk dipijak, saat itu mungkin kau akan tahu tentang rinduku.


Tapi mungkin selamanya itu akan menjadi rahasiaku. Mungkin selamanya rindu ini akan menjadi menu utama santapan hatiku. Satu-satunya yang ku jadikan pemanisnya adalah kenangan singkat saat kita bersama.


Apa aku baru saja mengatakan kita? Kita?! Ah, terlalu percaya diri rasanya mengganti kau dan aku menjadi kita karena nyatanya kita memang tak pernah ada.


Berkali-kali aku bertanya, akankah arti semua kenangan itu sama bagimu?


Jangankan membuka mulut untuk menyuarakan perihal kenangan, bersuara tentang rindu saja aku tak mampu. Akahkan selamanya aku menjadi satu-satunya yang tahu? Satu-satunya yang kesulitan mengurus rindu yang beranak-pinak seiring detik yang berlalu? Tidak bisakah, setidaknya aku memberitahumu bahwa aku merindukanmu sebanyak itu selama ini? Bukan untuk membebanimu... kau boleh tidak membalasnya. Aku hanya ingin tahu, akankah seburuk ini jadinya jika kau sudah tahu nanti?


 


12 Agustus 2016


15.44 WIB


Jumat, 26 Agustus 2016



So, I'll try (really try) to regularly post a new chapter of my proud Dear You or Love Notes every week. I'm feeling so numb without write it for long enough time in the past. I can't guarantee it will be worth it, but I want to throw my thought up.. here, no other place.


After struggling (and still struggling even now) with my thesis, I know that writing is not a joke! Not at all! What makes is easier is the fact that what you wrote is the thing you like the most. In my case, I don't like something as heavy as 'research thing'. I love to describe about human feeling, with or without research before. Even if I do research about it, it won't as hard as my right now thesis been doing.


And to keep myself sane, I decided to collecting the old me again by writing something that I like. Write carelessly, freely, dumb, yet happy. That's the point I got from this state of life, I need to do more things that can keep me sane, makes me feeling happy, get my freedom as 100% me.


And for your notes, I've been in a course right now. Yup, like I had a plenty time to do some (people think) unnecessary course, like Korean Language Course. Again I said, this is only to keep my sane. Going through all these made me realize a thing. Maybe I can't live like I want, stop thinking to make it like the ideal dream of mine. I won't be anywhere, won't be anything if I keep that mind. In addition, I'll try to keep going while collecting one by one the thing I like. By doing that, I'm feeling happier now.


I stopped blame all the coincidence of life who took me here right now.


Living a life that life itself force me to do and still keep every little pieces of my happiness for my own pleasure. If you can please other, why don;t you try to please yourself? It's like I found the right escape door hehehe..


Oh, I'll regularly post on every Saturday night. Hopefully I have enough space and time to do it.


Bye!

Later on I'll tell you more about the course I take and some random recommendation.

Minggu, 21 Agustus 2016

Love Notes



Seseorang yang sejak beberapa waktu lalu posisinya naik tingkat, mulai malam ini menjadi seseorang yang namanya ku ulang dalam do’a paling sering dan ku sebut paling kuat.


Cinta bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Tidak terkecuali aku disaat menatap matamu. Tidak, bukan disaat itu, tapi disaat aku memerhatikanmu dari jauh. Bodoh, ini kisah cinta klasik yang bodoh. Sekarang sudah di pertengahan tahun 2016, masih ada saja seseorang yang jatuh cinta dengan cara kampungan seperti memerhatikannya dari jauh seperti itu. Ada, aku orangnya.


Tertawalah untuk cara bodohku jatuh cinta. Tapi jangan menertawakan cinta itu sendiri, karena cinta tidak bersalah. Tidak pernah salah.


Berkali-kali aku ulangi, kenapa harus pada senyummu perasaan ini tumbuh? Kenapa harus karena sentuhanmu perasaan itu kian besar dan makin besar? Kenapa harus kamu yang menjadi pengalih dari segala pikiran berkecamuk dalam benakku ini?


Mungkin karena lelucon tidak lucumu. Mungkin karena senyum separuh yang seolah tak ikhlas itu. Mungkin karena satu dua kali kecerobohanmu yang tertangkap mataku. Mungkin karena bagaimana caramu menghormati orang-orang di sekitar. Mungkin karena perangai kerasmu. Mungkin karena semakin banyak waktu yang aku habiskan untuk memerhatikanmu.


Andai saja kamu mengetahuinya bahwa disetiap kali aku memerhatikanmu selalu terselip do’a dan kekaguman. Do’a untuk kesalahanmu agar tak terulang, kagum untuk keberhasilanmu yang membuatku terpesona.


Kamu hanyalah seorang manusia biasa, lengkap dengan ego dan dosa. Tapi karena itu aku memandangmu tak biasa. Kamu lantang menyuarakan kebenaran dan tidak malu untuk meminta maaf saat memang kesalahan ada pada pundakmu. Kamu selalu penuh semangat dan ambisi mewujudkan apa yang ada dalam kepalamu, tapi juga tak gentar untuk mengalah kala keadaanmu menundukkanmu.


Wajar kan kalau aku menyukaimu?


Terlebih diwaktu-waktu terakhir saat keadaan memaksa kita untuk selalu dekat. Sempat dalam hati aku berharap waktu berhenti berputar, atau biarkan waktu berjalan tapi jadikan aku sebagai rumah tempatmu kembali setiap kali pergi. Jadi aku tak perlu mengkhawatirkan kehilangan, tak perlu takut berhadapan dengan kekecewaan.


Tapi mana mungkin hal itu bisa terjadi. Aku terlalu memandang rendah diriku sendiri... bagaimana bisa orang sepertimu menjadikan diriku sebagai rumahnya? Sebagai tempat kembali setiap kali ia lelah dalam petualangannya?


Sampai pada terakhir... kita sampai diujung jumpa.


Karena yang paling masuk akal untuk diucapkan saat ini adalah ‘terima kasih’ bukan ‘sampai bertemu’ apalagi ‘aku akan merindukanmu’.

Sabtu, 20 Agustus 2016

Assalamu'alaikum.... *ngomongkelayarlaptop*

Lelah adek mau minta maaf karena sering khilaf ninggalin blog ini. Maklum lah ya, mahasiswa semester akhir, meski banyak gabut ketimbang begunanya, tapi tetep aja mau sok sibuk :")


Alhamdulillah jalan terang kehidupan ini kian terlihat. Alhamdulillah Ya Rabb.... Bener-bener gak bisa nebak, gak habis pikir... Gak pernah ngerti jalan yang dipilihin sama Allah tu apa dan bakal berakhir dimana. Tapi selaluuuuuu aja baik.


Jadi keluarga lorong Hasan AS resmi membuka klub baru, 'klub tek gawe'. Ada yang lagi galau nungguin surat etik, ada yang lagi nyusun mental mau revisian, ada yang lagi ngejer-ngejer penelitian, ada yang lagi ngebangun mood mau bimbingan. Ada semua, paket komplit. Masalah skripsi selalu jadi trending topic, gimana enggak, tiap hari dibahas mulu. Bosen sih, agak muak juga.. tapi gimana ya :")

Intinya sih sekarang banyak-banyak berdo'a, usaha lebih kuat dari sebelumnya, setiap jalan dan kesempatan dicoba aja. Males pasti, lelah gak usah ditanya lagi, tapi inget lah kalo perjuangan ini belum boleh berakhir.


Dah, gitu...

Abis ini mau ngegalau dulu ya, udah lama gak galau berjamaah kan? He he he :")