Love Notes
Yuck! I cant get any internet connection last night, nor from modem and iPad. So I ended up broke my last promise. I'm sorry...
But as early as I woke, honestly I just woke up like a half hour ago hehehe, I turn my PC on and post it here...
So, this time I give a shout to Love Notes, and here you are...
BAGIAN TERBURUK JATUH CINTA
Tau
apa bagian paling buruk dari jatuh cinta?
Patah
hati?
Bukan.
Tapi bagian
terburuknya adalah ketika kamu rindu dan ia tak tahu. Tidak akan pernah tahu.
Rindumu
kau makan sendiri. Membusuk dalam hatimu. Menghancurkan, pertama perasaanmu,
kemudian kehidupanmu. Hal kecil yang tak kau sangka-sangka akan mengingatkanmu
akan dirinya. Dan ketika kau mengingatnya yang kau rasakan adalah tidak lebih
dari tidak merasakan apa-apa. Ya, mati rasa.
Rindu
yang membusuk itu memakan organmu, membuatmu merasa kebas sepanjang waktu.
Andai
saja aku cukup berani. Andai saja kau cukup tahu diri. Andai saja waktu dapat
berlaku curang. Pengandaikanku tentangmu. Rindu yang ku simpan dalam gelisahku.
Enggap udara sekeliling tanpamu. Hilang hasratku tanpa adanya hadirmu.
Aku
tidak tahu bagaimana bisa rindu ini memangkas habis kewarasanku, seolah semua
isi dunia berkaitan denganmu. Seolah setiap hari langit kelabu, seolah aku
hanya mengerti satu perasaan, yaitu sendu.
Berkali-kali
menyalahkan keadaan tapi aku tidak pernah sadar bahwa semua ini adalah
kesalahanku sendiri. Mengapa begitu mudah jatuh pada dalam dan sejuknya
tatapmu? Mengapa begitu cepat berpegang pada kata-kata yang terucap dari bibir
yang mampu menyunggingkan senyum kesukaanku itu?
Satu
kali lagi saja kita bertemu.. aku ingin kau melihat betapa banyak rindu yang
menggantung pada tatap yang aku jatuhkan pada sosokmu. Aku ingin kau melihat
bagaimana aku sungguh telah jatuh dan hingga saat ini keadaannya masih sama.
Waktu
dan jarak yang memisahkan kita hanya sebuah penghalang sementara. Saat nanti
waktu memberi kita kesempatan untuk kembali berbagi tatap, saat keadaan
menempatkan kita pada satu ruang untuk dipijak, saat itu mungkin kau akan tahu
tentang rinduku.
Tapi
mungkin selamanya itu akan menjadi rahasiaku. Mungkin selamanya rindu ini akan
menjadi menu utama santapan hatiku. Satu-satunya yang ku jadikan pemanisnya
adalah kenangan singkat saat kita bersama.
Apa
aku baru saja mengatakan kita? Kita?! Ah, terlalu percaya diri rasanya mengganti
kau dan aku menjadi kita karena nyatanya kita memang tak pernah ada.
Berkali-kali
aku bertanya, akankah arti semua kenangan itu sama bagimu?
Jangankan
membuka mulut untuk menyuarakan perihal kenangan, bersuara tentang rindu saja
aku tak mampu. Akahkan selamanya aku menjadi satu-satunya yang tahu?
Satu-satunya yang kesulitan mengurus rindu yang beranak-pinak seiring detik
yang berlalu? Tidak bisakah, setidaknya aku memberitahumu bahwa aku
merindukanmu sebanyak itu selama ini? Bukan untuk membebanimu... kau boleh
tidak membalasnya. Aku hanya ingin tahu, akankah seburuk ini jadinya jika kau
sudah tahu nanti?
12
Agustus 2016
15.44
WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar