PAGES 005 OF 365
Ketika kamu memikirkan seseorang dan kamu berpikir
bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang melakukan itu. Percayalah, itu
menghancurkan semua harapanmu. Seperti masih ingin hidup, tapi memilih untuk
mati panca indra. Seperti masih bernafas, tapi memilih selamanya menjadi bayi
tak berdosa atau menjadi orang gila saja.
Kamu ingin tetap hidup, ingin tetap melanjutkan apa
yang kamu punya. Tapi rasanya harapanmu sudah hancur, percaya dirimu lebur,
hanya karena fakta-yang kamu sendiri percaya, bahwa ia tidak mencintaimu
seperti kamu mencintainya. Terkadang otak kita mendorong pada rasa sakit itu
sendiri. Terkadang kita terlalu banyak khawatir, terlalu keranjingan untuk
merasa takut sampai-sampai hal itu lah yang justru memudarkan pesona kita
dimata dunia, membuat kemungkinan untuk dibalas rasa cintanya menjadi semakin
jauh dari nyata.
Memang cinta yang paling indah adalah cinta yang
berbalas. Ketika cinta itu berbalas, ketika gayung itu bersambut, semua
keraguan yang tampak abu-abu menjadi terang benderang. Jalan didepan terbuka
lebar, jalan menuju bahagia. Bersamanya yang kita cintai dan juga mencintai
kita, hidup terasa lebih mudah untuk dijalani. Cobaan dan tantangan yang
kemarin terasa berat terasa lebih ringan, bahkan mungkin tidak berarti. Karena
ada seseorang yang menjadi penyokong semangat, sumber dari pijar harapan nan
hangat yang bersinar seiring nadi yang terus berdetak. Betapa keberadaan
seseorang menjadi begitu berarti hanya karena alasan saling mencintai.
Tapi ketika cinta itu tidak berbalas, kasih itu tak
disambut, seolah gunung-gunung tak mampu lagi menopang beratnya langit, tujuh lapisan langit itu runtuh menimpamu,
menghancurkanmu. Tepatnya, hatimu. Ketika kamu sudah merasa ia adalah orang
yang tepat yang mampu membuatmu bersemangat disetiap harinya, namun ternyata
artimu tak sama untuk dirinya, dan kamu akan menangis, bergumul dengan kecewa
dan kesedihan. Tapi bukankah tindakan itu tidak merubah apa-apa? Karena ada
pepatah yang mengatakan bahwa cinta tidak tercipta karena terpaksa melainkan
tumbuh karena terbiasa.
Jadi jika kamu membiasakan diri untuk terus bermuram
durja, memendam sedih dan kecewa, serta menyalahkan semesta berikut juga
Pemiliknya atas ketidakmujuran nasib percintaanmu, kira-kira balasan apa yang
bisa kamu terima? Cinta lain yang menerimamu, membangkitkanmu dari masa-masa
patah hati dan membuatmu hidup lebih bahagia? Rasanya tidak. Kamu mungkin akan
mendapatkan cinta, tapi cinta yang sama seperti kamu yang dipenuhi kecewa,
cinta yang sama seperti kamu yang suka bermuram durja, cinta sama yang hanya
bisa memaksa tanpa mampu menjadi biasa.
Cerialah! Ada satu belahan jiwa diantara entah
berapa banyak jumlah juta jiwa manusia yang hidup di dunia ini. Dan ia tidak
datang hanya karena kamu menunggu, karena ia tidak tahu bahwa ia ditunggu.
Karena cinta harus dimulai dengan saling mencari, kemudian berakhir dengan
saling menemukan. Ketika kamu merasa tidak perlu lagi mencari, maka berhenti.
Karena cinta adalah dia yang akhirnya membuatmu berhenti mencari, berhenti
membuatmu bertanya, berhenti membuatmu berprasangka. Karena cinta menjabarkan
isi dunia tanpa perlu kamu minta, bercerita tanpa perduli kamu dengarkan atau
tidak, menjaga tanpa perlu tahu kamu membutuhkannya atau tidak.
Karena jika ia cinta, ia akan ada disana. Tetap
disana sampai detik terakhir perjuangan hidupnya. Dan hanya untukmu. Ya, kamu.
kemudian si Michael Bubble nyanyi . "oh i just haven't met you yet".
BalasHapusI prefer to sing Lost from Buble haha :D
HapusAccross the ocean for someone you love, No matter if only you giving the love.. Cz the matter of loving is giving someone happiness
BalasHapusBut to get loving back from that one seems better :")
Hapus