Senin, 05 Januari 2015

Love Notes

 
PAGES 005 OF 365
 

Ketika kamu memikirkan seseorang dan kamu berpikir bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang melakukan itu. Percayalah, itu menghancurkan semua harapanmu. Seperti masih ingin hidup, tapi memilih untuk mati panca indra. Seperti masih bernafas, tapi memilih selamanya menjadi bayi tak berdosa atau menjadi orang gila saja.

Kamu ingin tetap hidup, ingin tetap melanjutkan apa yang kamu punya. Tapi rasanya harapanmu sudah hancur, percaya dirimu lebur, hanya karena fakta-yang kamu sendiri percaya, bahwa ia tidak mencintaimu seperti kamu mencintainya. Terkadang otak kita mendorong pada rasa sakit itu sendiri. Terkadang kita terlalu banyak khawatir, terlalu keranjingan untuk merasa takut sampai-sampai hal itu lah yang justru memudarkan pesona kita dimata dunia, membuat kemungkinan untuk dibalas rasa cintanya menjadi semakin jauh dari nyata.
 
Memang cinta yang paling indah adalah cinta yang berbalas. Ketika cinta itu berbalas, ketika gayung itu bersambut, semua keraguan yang tampak abu-abu menjadi terang benderang. Jalan didepan terbuka lebar, jalan menuju bahagia. Bersamanya yang kita cintai dan juga mencintai kita, hidup terasa lebih mudah untuk dijalani. Cobaan dan tantangan yang kemarin terasa berat terasa lebih ringan, bahkan mungkin tidak berarti. Karena ada seseorang yang menjadi penyokong semangat, sumber dari pijar harapan nan hangat yang bersinar seiring nadi yang terus berdetak. Betapa keberadaan seseorang menjadi begitu berarti hanya karena alasan saling mencintai.
 
Tapi ketika cinta itu tidak berbalas, kasih itu tak disambut, seolah gunung-gunung tak mampu lagi menopang beratnya langit, tujuh lapisan langit itu runtuh menimpamu, menghancurkanmu. Tepatnya, hatimu. Ketika kamu sudah merasa ia adalah orang yang tepat yang mampu membuatmu bersemangat disetiap harinya, namun ternyata artimu tak sama untuk dirinya, dan kamu akan menangis, bergumul dengan kecewa dan kesedihan. Tapi bukankah tindakan itu tidak merubah apa-apa? Karena ada pepatah yang mengatakan bahwa cinta tidak tercipta karena terpaksa melainkan tumbuh karena terbiasa.

Jadi jika kamu membiasakan diri untuk terus bermuram durja, memendam sedih dan kecewa, serta menyalahkan semesta berikut juga Pemiliknya atas ketidakmujuran nasib percintaanmu, kira-kira balasan apa yang bisa kamu terima? Cinta lain yang menerimamu, membangkitkanmu dari masa-masa patah hati dan membuatmu hidup lebih bahagia? Rasanya tidak. Kamu mungkin akan mendapatkan cinta, tapi cinta yang sama seperti kamu yang dipenuhi kecewa, cinta yang sama seperti kamu yang suka bermuram durja, cinta sama yang hanya bisa memaksa tanpa mampu menjadi biasa.

Cerialah! Ada satu belahan jiwa diantara entah berapa banyak jumlah juta jiwa manusia yang hidup di dunia ini. Dan ia tidak datang hanya karena kamu menunggu, karena ia tidak tahu bahwa ia ditunggu. Karena cinta harus dimulai dengan saling mencari, kemudian berakhir dengan saling menemukan. Ketika kamu merasa tidak perlu lagi mencari, maka berhenti. Karena cinta adalah dia yang akhirnya membuatmu berhenti mencari, berhenti membuatmu bertanya, berhenti membuatmu berprasangka. Karena cinta menjabarkan isi dunia tanpa perlu kamu minta, bercerita tanpa perduli kamu dengarkan atau tidak, menjaga tanpa perlu tahu kamu membutuhkannya atau tidak.

Karena jika ia cinta, ia akan ada disana. Tetap disana sampai detik terakhir perjuangan hidupnya. Dan hanya untukmu. Ya, kamu.

4 komentar:

  1. kemudian si Michael Bubble nyanyi . "oh i just haven't met you yet".

    BalasHapus
  2. Accross the ocean for someone you love, No matter if only you giving the love.. Cz the matter of loving is giving someone happiness

    BalasHapus
    Balasan
    1. But to get loving back from that one seems better :")

      Hapus