Happy Ied Mubaraq for all moslem all around the world. Hope for a better day after this moment. Hope for another chance to meet the ramadhan yaaa :)
Nah, lagi pingin posting tulisan yang kemarin gak sengaja terinspirasi dari salah satu twitnya abang Broh @huftbangets nih :")
Tulisannya singkat tapi semoga mengena sampe ke hati yang terdalam yaaaa :"D
Enjoy reading yaaa...
- - -
Rindu ini punya siapa?
Aku
mempertanyakan itu nyaris setiap detik. Seperti menghela nafas, pertanyaan itu
berputar-putar didalam rongga kepalaku yang sempit, membuatnya sesak karena
pertanyaan yang seolah tanpa jawaban itu.
Aku
merindukanmu tapi kamu tidak. Aku masih mencintaimu tapi kamu sudah tidak lagi.
Dan itu kenyataan pahit yang menyakitkan hatiku. Sangat.
Anganku
melayang tinggi selama berjuta-juta detik, membayangkan kebersamaan kita yang
sederhana namun manis dan harmonis. Mimpiku tidaklah muluk-muluk, hanya ingin
rindu ini bisa kamu terima... hanya ingin cinta ini bisa kamu balas. Itu begitu
sulit ya untuk dikabulkan?
Aku
adalah seorang pemimpi dan mimpiku selalu tentang kamu, selalu tentang kita.
Aku bermimpi kita bisa saling menatap dengan bebas tanpa takut lagi merasakan
perih, bisa saling melemparkan senyum, saling menyapa, duduk berdampingan,
saling melontarkan lelucon dan tertawa bersama. Tidak sulit membayangkannya
tapi tidak sebanding lurus dengan upaya untuk mewujudkannya menjadi nyata.
Aku sudah
tidak berdaya, dalam waktu jutaan detik aku bertahan untukmu tapi kamu bahkan
tidak sedikit pun menarik langkah untuk kembali padaku. Terkadang aku lelah dan
sadar bahwa tindakanku bodoh, tapi aku bisa apa? Cinta ini tidak bisa aku lawan
begitu saja. Aku lemah soal perasaan,
khususnya perasaanku padamu.
Rindu
ini punya siapa?
Dalam
kasusku, pertanyaan itu terjawab jelas. Jawabannya adalah kamu, rindu ini masih
milik kamu. Tapi dalam kasusmu, aku tidak yakin apa jawabannya masih aku.
Kenyataan
telak kalau kita sudah tidak sejalan lagi, tidak seharmonis dan semanis dulu
lagi, kalau kebersamaan kita sudah terpisah jarak, waktu, status dan banyak hal
lain, namun tetap tidak cukup pahit untuk membuatku berhenti mengharapkanmu.
I hope you say... |
Dalam
ketidakberdayaan, dalam kepasrahan, dalam kesadaran akan kebodohan dan dalam
semua perih dan kebosanan ini aku tetap setia menunggumu. Bukan untukmu
kembali, bukan untuk merajut kembali kisah kita, hanya untuk mendapatkan
balasan dari rindu yang aku miliki ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar