Bangku
kosong didepan sana mengejek dihadapan muka.
Menertawai
kesendirian yang aku bawa dari rumah.
Mengolok-olok
cangkir kopiku yang tak jua bertemu kembarannya.
Bangku
kosong itu menertawaiku dengan suara lantang.
Menginjak-injak
percaya diri yang sedang ku bangun pasca kembali menjadi seorang.
Bangku
kosong itu menghantui pikiranku.
Mengusikku
berkali-kali sepanjang petang hingga malam.
Menggodaku
berulang-ulang seolah tampa lelah.
Bangku
kosong didepanku..
Kosong
begitu saja tanpamu yang biasa mendudukinya.
Kini
aku tak lagi berkawan
Layaknya
cangkir kopi diatas meja itu.
Menguap
terbakar panas oleh air didalamnya.
Menunggu
isinya disesap, habis dan kemudian tinggal noda.
Noda
kopi dalam cangkir itu bisa hilang.
Tapi
sisa-sisa kenangan bersamamu dalam benakku belum mampu ku hapuskan.
Bangku
kosong didepan sana tak akan selamanya kosong.
Sama
seperti cangkir kopi ini yang nanti akan menemukan teman.
Aku akan
kembali berkawan.
Tak
lagi sendirian.
Tak
lagi memakan senja untuk menghilangkan bosan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar