Minggu, 28 Agustus 2016
Jumat, 26 Agustus 2016
So, I'll try (really try) to regularly post a new chapter of my proud Dear You or Love Notes every week. I'm feeling so numb without write it for long enough time in the past. I can't guarantee it will be worth it, but I want to throw my thought up.. here, no other place.
After struggling (and still struggling even now) with my thesis, I know that writing is not a joke! Not at all! What makes is easier is the fact that what you wrote is the thing you like the most. In my case, I don't like something as heavy as 'research thing'. I love to describe about human feeling, with or without research before. Even if I do research about it, it won't as hard as my right now thesis been doing.
And to keep myself sane, I decided to collecting the old me again by writing something that I like. Write carelessly, freely, dumb, yet happy. That's the point I got from this state of life, I need to do more things that can keep me sane, makes me feeling happy, get my freedom as 100% me.
And for your notes, I've been in a course right now. Yup, like I had a plenty time to do some (people think) unnecessary course, like Korean Language Course. Again I said, this is only to keep my sane. Going through all these made me realize a thing. Maybe I can't live like I want, stop thinking to make it like the ideal dream of mine. I won't be anywhere, won't be anything if I keep that mind. In addition, I'll try to keep going while collecting one by one the thing I like. By doing that, I'm feeling happier now.
I stopped blame all the coincidence of life who took me here right now.
Living a life that life itself force me to do and still keep every little pieces of my happiness for my own pleasure. If you can please other, why don;t you try to please yourself? It's like I found the right escape door hehehe..
Oh, I'll regularly post on every Saturday night. Hopefully I have enough space and time to do it.
Bye!
Later on I'll tell you more about the course I take and some random recommendation.
Minggu, 21 Agustus 2016
Love Notes
Seseorang yang sejak beberapa waktu lalu posisinya naik tingkat, mulai malam ini menjadi seseorang yang namanya ku ulang dalam do’a paling sering dan ku sebut paling kuat.
Cinta bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Tidak terkecuali aku disaat menatap matamu. Tidak, bukan disaat itu, tapi disaat aku memerhatikanmu dari jauh. Bodoh, ini kisah cinta klasik yang bodoh. Sekarang sudah di pertengahan tahun 2016, masih ada saja seseorang yang jatuh cinta dengan cara kampungan seperti memerhatikannya dari jauh seperti itu. Ada, aku orangnya.
Tertawalah untuk cara bodohku jatuh cinta. Tapi jangan menertawakan cinta itu sendiri, karena cinta tidak bersalah. Tidak pernah salah.
Berkali-kali aku ulangi, kenapa harus pada senyummu perasaan ini tumbuh? Kenapa harus karena sentuhanmu perasaan itu kian besar dan makin besar? Kenapa harus kamu yang menjadi pengalih dari segala pikiran berkecamuk dalam benakku ini?
Mungkin karena lelucon tidak lucumu. Mungkin karena senyum separuh yang seolah tak ikhlas itu. Mungkin karena satu dua kali kecerobohanmu yang tertangkap mataku. Mungkin karena bagaimana caramu menghormati orang-orang di sekitar. Mungkin karena perangai kerasmu. Mungkin karena semakin banyak waktu yang aku habiskan untuk memerhatikanmu.
Andai saja kamu mengetahuinya bahwa disetiap kali aku memerhatikanmu selalu terselip do’a dan kekaguman. Do’a untuk kesalahanmu agar tak terulang, kagum untuk keberhasilanmu yang membuatku terpesona.
Kamu hanyalah seorang manusia biasa, lengkap dengan ego dan dosa. Tapi karena itu aku memandangmu tak biasa. Kamu lantang menyuarakan kebenaran dan tidak malu untuk meminta maaf saat memang kesalahan ada pada pundakmu. Kamu selalu penuh semangat dan ambisi mewujudkan apa yang ada dalam kepalamu, tapi juga tak gentar untuk mengalah kala keadaanmu menundukkanmu.
Wajar kan kalau aku menyukaimu?
Terlebih diwaktu-waktu terakhir saat keadaan memaksa kita untuk selalu dekat. Sempat dalam hati aku berharap waktu berhenti berputar, atau biarkan waktu berjalan tapi jadikan aku sebagai rumah tempatmu kembali setiap kali pergi. Jadi aku tak perlu mengkhawatirkan kehilangan, tak perlu takut berhadapan dengan kekecewaan.
Tapi mana mungkin hal itu bisa terjadi. Aku terlalu memandang rendah diriku sendiri... bagaimana bisa orang sepertimu menjadikan diriku sebagai rumahnya? Sebagai tempat kembali setiap kali ia lelah dalam petualangannya?
Sampai pada terakhir... kita sampai diujung jumpa.
Karena yang paling masuk akal untuk diucapkan saat ini adalah ‘terima kasih’ bukan ‘sampai bertemu’ apalagi ‘aku akan merindukanmu’.
Sabtu, 20 Agustus 2016
Assalamu'alaikum.... *ngomongkelayarlaptop*
Lelah adek mau minta maaf karena sering khilaf ninggalin blog ini. Maklum lah ya, mahasiswa semester akhir, meski banyak gabut ketimbang begunanya, tapi tetep aja mau sok sibuk :")
Alhamdulillah jalan terang kehidupan ini kian terlihat. Alhamdulillah Ya Rabb.... Bener-bener gak bisa nebak, gak habis pikir... Gak pernah ngerti jalan yang dipilihin sama Allah tu apa dan bakal berakhir dimana. Tapi selaluuuuuu aja baik.
Jadi keluarga lorong Hasan AS resmi membuka klub baru, 'klub tek gawe'. Ada yang lagi galau nungguin surat etik, ada yang lagi nyusun mental mau revisian, ada yang lagi ngejer-ngejer penelitian, ada yang lagi ngebangun mood mau bimbingan. Ada semua, paket komplit. Masalah skripsi selalu jadi trending topic, gimana enggak, tiap hari dibahas mulu. Bosen sih, agak muak juga.. tapi gimana ya :")
Intinya sih sekarang banyak-banyak berdo'a, usaha lebih kuat dari sebelumnya, setiap jalan dan kesempatan dicoba aja. Males pasti, lelah gak usah ditanya lagi, tapi inget lah kalo perjuangan ini belum boleh berakhir.
Dah, gitu...
Abis ini mau ngegalau dulu ya, udah lama gak galau berjamaah kan? He he he :")
Langganan:
Postingan (Atom)