Gue mau jadi orang hebat, yang nantinya gak ada satu orang pun yang bisa bilang enggak buat gue.
Gue mau jadi orang hebat, yang nantinya bisa mendengar semua cerita, keluh kesah, dan cerita bahagia dari setiap orang.
Gue mau jadi orang hebat, yang nantinya bisa melihat senyuman, tangisan, ratapan bahkan sorot mata kebahagiaan dari setiap orang.
Dan gue mau jadi orang hebat, yang nantinya bisa ngerasain semua rasa bahagia, sedih, resah, gelisah, gundah, damai dan nyaman dari setiap detik waktu yang berjalan.
Tapi gue bener-bener mau jadi orang hebat, yang nantinya bisa bilang iya untuk semua permintaan orang tua gue.
Gue bener-bener mau jadi orang hebat, yang nantinya bisa mendengar semua cerita, keluh kesah dan kebahagiaan dari kedua orang tua gue.
Gue bener-bener mau jadi orang hebat, yang nantinya bisa melihat senyuman, tangisan, ratapan bahkan sorot mata kebahagiaan orang tua gue dan merasakannya lewat hati gue yang tulus dan bersih.
Gue bener-bener mau jadi orang hebat, yang nantinya bisa menanggung rasa bahagia, sedih, resah, gelisah, gundah, damai dan nyaman yang setiap detiknya orang tua gue rasain karena gue.
Sungguh gak ada keinginan lain yang lebih besar dari pada melihat senyuman bahagia dari ibu dan bapak.
Gak ada keindahan yang lebih indah dari pada melihat sorot mata bangga ibu dan bapak saat menatap gue.
Gak ada rasa yang lebih membahagiakan dari pada rasa ketika gue mendengar suara ibu dan bapak bilang "Ini anak kami!".
Dan gak ada surga yang lebih nyaman dari surga kenyamanan yang mereka buat demi kebahagiaan gue.
Hari ini gue sadar akan satu hal, jalan lurus itu lebih jauh jarak tempuhnya dari pada jalan yang berkelok.
Kami mengambil jalan lurus itu sekarang, dan kami harus bersabar untuk mencapai tempat yang kami tuju.
Lebih lelah memang, tapi lebih bermakna.
Sekarang gue cuma mau ibu dan bapak gak merasa lelah dalam perjalanan, biarkan sedikit beban mereka gue yang tanggung.
Semoga dalam waktu dekat tempat yang dituju mulai terlihat.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar