Puisi : Mendekapmu Dalam Do'a
Gue lagi gabut di puskes, gak ada kerjaan, ntar siang mau kuis mikrobio. Pikiran gue bercabang.
Mau teriak rasanya, pingin berhenti dari rutinitas yang membosankan ini. Gini toh, rasanya jadi pekerja :)
Beberapa malam yang lalu gue bikin tulisan, tapi gue save di home line hehe. Sekarang di posting ya :)
Enjoy reading!
MENDEKAPMU DALAM DOA
Cinta ini belum mampu ku suarakan.
Bukan karena aku tak berani, Tuan.
Bukan juga karena tak ada kesempatan.
Hanya saja, aku percaya bahwa menyimpanmu dalam do'a adalah satu-satunya jalan.
Bukan karena pupus harapan,
Atau karena aku takut terombang-ambing dalam gejolak pengorbanan.
Aku hanya menunggu, melihat bagaimana nyatanya keadaan.
Mengeja kamu dan aku agar nanti tak ada penyesalan.
Mendekapmu dalam do'a adalah satu-satunya hal yang mampu aku lakukan untuk saat ini.
Mengulang-ulang namamu dalam akhir setiap bait harapan dalam doa'ku.
Menyediakan tempat tersendiri bagimu di alam mimpiku.
Menyimpanmu sebagai satu-satunya pegangan disaat rindu berteman sepi.
Terima kasih, Tuan, menyimpanmu dalam do'a adalah caraku tersendiri dalam mencinta.
Semoga saja apa yang sudah tertata dalam do'a akan mewujud nyata,
Menggerakkan mimpiku dalam bentuk ragamu.
Menghidupkan do'aku dalam bentuk sambut tanganmu.
nofitachandra,
Palembang, 1 Februari 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar