Sabtu, 31 Desember 2016
Jumat, 16 Desember 2016
Dear You #29
Aku adalah orang yang egois, termasuk dalam hal mencintai. Aku tau, kau juga mungkin sudah tau, bahwa aku menyukaimu.. atau bahkan mungkin lebih dari itu.
Tapi aku ingin mencintaimu seutuhnya, dengan cara seegois itu... tidak setengah-setengah, tidak dengan cara meminjammu dari orang lain, atau dari waktu dan masa depan yang abu-abu. Aku tidak ingin menghabiskan waktuku untuk menebak-nebak apakah iya, apakah tidak... apakah benar, apakah tidak....
Karena keegoisan yang tumbuh dan mengurung hatiku, aku tidak ingin menghabiskan waktu dalam belenggu hitam kebahagiaan yang palsu. Aku ingin mencintaimu dengan aman, memilikimu sepenuhnya tanpa gangguan. Aku ingin apa yang aku yakini sebagai cinta, kau amini dengan khidmat, disaksikan langit dan bumi serta penguasanya.
Aku tidak ingin main-main kali ini... panjang sudah jalan yang kita tempuh, cukup banyak sudah cerita yang kita lewati. Bukankah manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna karena kepemilikian akalnya? Kalau begitu, bukankah seharusnya manusia bisa memetik sebanyak-banyaknya pembelajaran agar tidak menjadi orang bodoh yang sama sepertin yang disebutkan sejarah? Tidak menjadi keledai dungu yang jatuh dua kali ke dalam lubang yang sama.
Jika begitu, kau dan aku seharusnya tau bahwa menjadi egois dalam hal ini adalah wajar. Aku merasa wajib menjadi egois untuk mencintai dan memilikimu. Karena hanya ada satu hati dalam relung dadaku, yang cukup untuk diisi satu nama entah milikmu atau yang lain. Dan aku tidak ingin lelah membereskan sampah yang tertinggal setiap kali orang lama pergi dan orang baru bersiap datang. Aku tidak serajin itu dalam urusan membersihkan serpihan hati...
Dan jika setelah membaca tulisan singkatku kau mengerti, kau akan menarik dua pilihan sebagai kesimpulan... Pertama, cintaiku sama egoisnya seperti aku mencintaimu. Jangan berjanji untuk kemudian mengingkari, jangan berucap jika kau tak yakin dapat mewujudkannya atau tidak. Karena sebaik-baiknya ucapan adalah yang terealisasi, dan sebaiknya-baiknya wanita lebih suka disakiti demi kejujuran daripada dininabobokan dalam buai kebohongan. Jika dirimu memahami sikap egois yang aku amini, maka kau akan mengerti.
Kedua, jika kau adalah seorang yang baik lagi pemurah, maka kau merasa tak mampu mencintai dengan tingkat keegoisan yang sama.. kau punya hak penuh untuk pergi. Karena cinta adalah rasa paling tinggi yang bisa dimiliki manusia, selain keikhlasan. Dan aku tidak ingin cintamu lebih rendah dibanding nilai untuk cinta itu sendiri.
Dan jika setelah membaca tulisan ini kau terpikirkan hal lain, kau boleh mendebatku, boleh memberitahuku... terserah. Keegoisanku dalam mencintai seseorang juga tidak semaa-mata untuk diriku sendiri tapi juga untuk orang yang aku cintai.
Palembang, 14 Desember 2016
Nofita Chandra
Sabtu, 10 Desember 2016
The Body Shop - Tea Tree Oil Anti Imperfection Daily Solution
People talk a lot about this good thing, so yes, I
just want to share some thoughts....
Setelah berhenti menggunakan produk skin care dan
perawatan dari salah satu klinik kecantikan, gue mencoba menemukan produk yang
tempat untuk menghilangkan masalah kulit yang ditinggalkan skin care sebelumnya.
Kulit wajah yang rusak berantakan; jerawat dimana-mana,
breakout sampe ke bengkak-bengkak,
belum lagi ditambah kulit yang kusam dan kering, sungguh gak sehat. Ber-dealing dengan keadaan begitu membuat
gue nyaris gila! C’mon, every girls want
to be pretty, right? Setelah (gak terlalu banyak) coba-coba, akhirnya
selama dua bulan belakangan gue menambatkan hati dengan Tea Tree Series dari
The Body Shop.
Setelah kemarin (agak lama itu) nge-review foaming facial wash-nya, sekarang giliran serumnya ya.
Serum ini adalah produk terbaru dari rangkaian tea tree, sempet cari review-nya
sih masih sedikit. Oke, baiklah, let’s share the thought...
So, serum ini adalah my ultimate safer. Gue
membuktikan hasilnya dalam LIMA KALI-lima kali bukan lima hari- pemakaian. Kok
bisa cepet banget gitu? Iya, memang alhamdulillah cepet banget gitu. Gue
purchase produk ini di minggu ketiga bulan september, lupa tepatnya tanggal
berapa. Waktu itu kondisi muka gue begini....
look how horrible it is.... |
Kemudian setelah tiga hari rutin pake dipagi dan
malam hari kondisinya membaik. Jerawat gue lebih calm, meski masih merah-merah.
Kalo pake moisturizer-nya waktu itu sempet mengalami beruntusan, yang gue
asumsikan sebagai purging, pas pake serumnya ini gak sama sekali. Jerawat yang
baru mau tumbuh gak dengan ajaib hilang, dia melewati proses seperti seharusnya
cuma lebih cepat. Jadi biasanya dari awal sampe beneran kering jerawat gue
butuh waktu sampe lima hari, dibantu serum dalam tiga hari dia udah kempes.
Yang luar biasa adalah karena gak melewati proses breakout. Dia kalem-kalem aja
tumbuh, membesar sampe akhirnya kempes dan kering sendiri.
Dengan harga 279k, yang waktu itu gue pikir mahal
(awas aja keluar uang segitu muka gue gak ada perubahan hahaha) kamu bakal
dapet 50 ml serum ini. Terlindung dalam botol kaca berwarna hijau tua khas tea tree series-nya TBS. Gak usah
khawatir isinya bakal kenapa-napa karena sering buka-tutup karena ada pump yang ngebuat pemakaian jadi makin
mudah dan pastinya isinya higienis.
botol hijau khas tea tree series |
279k for 50 ml |
pump to help you use it, also to keep it hygienic |
Tekstur serum ini like water tapi lebih kental gitu. Warnanya bening dengan aroma
khas kayak minyak kayu putih yang menurut gue gak begitu menyengat sih. Untuk
pemakaiannya, kamu hanya perlu meneteskan 2-3 tetes di punggung tangan terus
kamu oleskan kebagian wajah, hindari daerah mata yaaa.. serumnya cepeeeettt
banget meresap. Setelah diaplikasi ke seluruh bagian wajah, kamu tepuk-tepuk
dan diamin sebentar. Setelahnya kalo gue sih biasa lanjut dengan eye serum terus baru ke moisturizer dan sunscreen.
2 tetes... |
I couldn't get any better than this :"" |
Dan setelah kurang-lebih satu bulan begini deh hasil
muka gue...
mendingan ya hehehe |
Belum sempurna, tentu saja. Rangkaian tea tree-nya
juga belum gue pake semua. But, it’s
better dibanding muka mengerikan gue sebelumnya. Sumpah, itu mengerikan
banget. Saking mengerikannya gue sampe gak mau foto, males keluar rumah dan
ketemu orang banyak :”)
Ini foto setelah dua bulanan pemakaian, dan foto terakhir yang paling baru yang ada di iPad... foto terakhir itu with no make up banget waktu abis mandi dan baru aplikasiin serumnya ke wajah.
ngampus dengan wajah begini~ |
maafkan kualitas fotonya ya hehehe |
And then, to say
that.... Tea Tree Serum from The Body Shop is super duper great because....
- Membantu mempercepat proses keringnya jerawat
- Mengurangi breakout
- Membantu menghilangkan kulit yang kusam dan kelihatan capek
- Isinya (inysaAllah) higienies karena adanya pump-nya jadi gak kesentuh tangan
- Isinya banyak, bisa dipake untuk 3 bulanan
- Harganya ekonomis, ya dibandingkan dengan serum lain
But sorry to
say, that...
- Botolnya kaca, takut pecah apalagi kalo dibawa travelling. Waktu itu pernah jatuh dari meja lipat yang gak begitu tinggi sih, alhamdulillah-nya gak pecah hehehe
- Buat yang gak suka dengan aromanya, it’s like kau putih’s but I’m okay. Lama-lama kebiasa juga hehe
Okay, itu sih some
thoughts yang bisa gue bagi. Buat yang mau mencoba, silahkan mencoba dan
semoga berhasil yaaa dengan serum ini. Don’t
give up girls, you deserves beuaty hehehe.
And.... if you asking me will I re-purchase? Then my answer is 1000000% yessss! Mbak TBS-nya said, it will be okay for you to use it even after you kick your acne out.
ppaii~~~
Dan malam ini gue menonton
Ayat-Ayat Cinta lagi. Entah untuk yang ke berapa kalinya...
Belum pernah rasanya satu kali
pun gue tidak merasa kagum setiap kali selesai menonton film ini. Kagum tidak
hanya pada kepiawaian penulis yang luar biasa ketika mengisahkan cerita kehidupan
Fahri, Maria dan Aisha, bukan hanya pada nilai-nilai Islam yang luar biasa
memesona yang terselip diberbagai detail ceritanya, tapi juga pada perasaan
yang entah bagaimana bisa sampai dari si penulis dan sutradara pada
penontonnya.
Fahri loves Aisha. Everybody knew
it. But Fahri loves Maria too.
Fahri loves Aisha more than
Maria, but even a slighest of it still love, right?
Ada cinta yang tidak bisa
dimengerti oleh logika, seperti cinta Fahri pada Maria dan Aisha. Bagaimana
bisa hati manusia mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang sama? Hati manusia
begitu kecil, tidak akan sanggup menampung dua cinta sekaligus yang begitu
dahsyat. Tapi Allah Maha Mengetahui, Allah Maha Besar dan Ia izinkan ada cinta
seperti itu hadir...
Ayat-Ayat Cinta memang tidak
ditulis berdasarkan kisah nyata, tapi gue sendiri percaya bahwa cinta seperti
itu gak datang tiba-tiba dalam sebuah rekaan. Pasti ada kisah nyata yang
sedikit-banyak mirip yang kemudian menjadi inspirasi penulis untuk memulai
kisahnya.
Jodoh itu rahasia Allah. Benar bahwa
setiap orang memiliki jodohnya masing-masing. Dan Fahri adalah jodoh untuk
keduanya, untuk Aisha dan Maria. Hanya saja Aisha berjodoh dengan Fahri lebih
lama.
Tidak ada bedanya. Berjodoh
dengan seseorang yang pernah jatuh cinta atau dengan seseorang yang masih suci
dan kosong sempurna hatinya. Karena ketika jatuh, cinta membuat manusia buta
dan kehilangan nyaris seluruh akalnya. Tidak perduli dengan masa lalu!
Fahri adalah jodoh bagi Maria,
sungai Nill untuknya. Dan Fahri juga adalah jodoh bagi Aisha, penerang jalannya.
God, I just can’t help... I need
Ayat-Ayat Cinta 2 in cinema!!!
And how perfect Fahri is with
every imperfect ways of him.
I need to find my own
Fahri :”)
Langganan:
Postingan (Atom)