Dan malam ini gue menonton
Ayat-Ayat Cinta lagi. Entah untuk yang ke berapa kalinya...
Belum pernah rasanya satu kali
pun gue tidak merasa kagum setiap kali selesai menonton film ini. Kagum tidak
hanya pada kepiawaian penulis yang luar biasa ketika mengisahkan cerita kehidupan
Fahri, Maria dan Aisha, bukan hanya pada nilai-nilai Islam yang luar biasa
memesona yang terselip diberbagai detail ceritanya, tapi juga pada perasaan
yang entah bagaimana bisa sampai dari si penulis dan sutradara pada
penontonnya.
Fahri loves Aisha. Everybody knew
it. But Fahri loves Maria too.
Fahri loves Aisha more than
Maria, but even a slighest of it still love, right?
Ada cinta yang tidak bisa
dimengerti oleh logika, seperti cinta Fahri pada Maria dan Aisha. Bagaimana
bisa hati manusia mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang sama? Hati manusia
begitu kecil, tidak akan sanggup menampung dua cinta sekaligus yang begitu
dahsyat. Tapi Allah Maha Mengetahui, Allah Maha Besar dan Ia izinkan ada cinta
seperti itu hadir...
Ayat-Ayat Cinta memang tidak
ditulis berdasarkan kisah nyata, tapi gue sendiri percaya bahwa cinta seperti
itu gak datang tiba-tiba dalam sebuah rekaan. Pasti ada kisah nyata yang
sedikit-banyak mirip yang kemudian menjadi inspirasi penulis untuk memulai
kisahnya.
Jodoh itu rahasia Allah. Benar bahwa
setiap orang memiliki jodohnya masing-masing. Dan Fahri adalah jodoh untuk
keduanya, untuk Aisha dan Maria. Hanya saja Aisha berjodoh dengan Fahri lebih
lama.
Tidak ada bedanya. Berjodoh
dengan seseorang yang pernah jatuh cinta atau dengan seseorang yang masih suci
dan kosong sempurna hatinya. Karena ketika jatuh, cinta membuat manusia buta
dan kehilangan nyaris seluruh akalnya. Tidak perduli dengan masa lalu!
Fahri adalah jodoh bagi Maria,
sungai Nill untuknya. Dan Fahri juga adalah jodoh bagi Aisha, penerang jalannya.
God, I just can’t help... I need
Ayat-Ayat Cinta 2 in cinema!!!
And how perfect Fahri is with
every imperfect ways of him.
I need to find my own
Fahri :”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar